Rumah di Solo Roboh Akibat Pembangunan Proyek, Kata Camat hingga Gibran Bakal Tanggung Jawab
Rumah kontrakan tersebut rusak karena penggunaan alat berat yang beraktivitas dalam proyek Simpang Joglo.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
Komplain tersebut ia lakukan sejak rumahnya retak-retak akibat proyek.
Sampai akhirnya pada Kamis (20/7/2023) tembok rumahnya roboh tak kuat menahan getaran operasional alat berat.
"Kita juga komplain tanggapannya sabar sabar gitu aja. Saya komplain sudah 4 kali. Kadang lewat tak panggilin cuma nengok aja," jelasnya saat ditemui di rumahnya, Jumat (21/7/2023).
Ia mengaku, retak-retak di rumah sudah sejak dua bulan lalu.
"Robohnya kemarin sore. Tapi terdampak sudah mulai pekerjaan pancang mungkin dua bulan yang lalu," terangnya.
Ia juga tak menampik bahwa telah menyangga rumahnya menggunakan bambu.
"Sebelum ini belum saya sangga bambu," jelasnya.
Widayat menceritakan, rumahnya roboh saat istrinya sedang memasak.
"Kejadian kemarin sore setengah 5 pas istri saya masak. Istri saya lari. Untung temboknya ndak nimpa istri saya. Pas di depannya. Pas saya mau jualan itu," ungkapnya.
Ia pun berusaha meminta ganti rugi ke kontraktor.
"Memang dari itu retak-retak terus. Baru roboh saya lari ke proyek," jelasnya.
Kontraktor, kata Widayat, akan menjanjikan untuk membangun ulang rumahnya.
"Besok langsung dikerjakan. Tembok genting semua. Diganti semua," terangnya.
Baca juga: PSI Temui Gibran di Solo, Grace Natalie: Bahas Politik Tapi Santai
Wali Kota Solo Siap Tanggung Jawab