Rumah di Solo Roboh Akibat Pembangunan Proyek, Kata Camat hingga Gibran Bakal Tanggung Jawab
Rumah kontrakan tersebut rusak karena penggunaan alat berat yang beraktivitas dalam proyek Simpang Joglo.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Rumah seorang warga di Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, roboh akibat dari pembangunan proyek.
Rumah kontrakan tersebut rusak karena penggunaan alat berat yang beraktivitas dalam proyek Simpang Joglo.
Proyek Simpang Joglo sendiri berada di wilayah Solo bagian utara.
Sebelum bangunan roboh, rumah tersebut sempat alami retak-retak.
"Rumah sudah tua. Disewa seseorang dan ketika pembangunan awal memang tidak disampaikan terjadi hal retak atau apa," ujar Camat Banjarsari, Bensi Supartono, dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (21/7/2023).
Ia juga menyebutkan, rumah tersebut merupakan rumah tua dan kondisi bangunan sudah tidak ideal.
Baca juga: Populer Regional: Gibran Tegur Akun Twitter Pemkot Solo - Kata Sopir Truk yang Ditabrak KA Brantas
Penyewa rumah tersebut hanya memberikan bambu untuk menopang, sehingga membuat rawan roboh.
"Ketika itu yang nyewa itu, disangga pakai bambu. Begitu kena getaran roboh. Prinsipnya itu merupakan bangunan tua," tuturnya.
Saat alat berat bekerja, pihak penyewa tak menginformasikan bahwa rumah yang disewanya alami keretakan.
"Pihak penyewa tidak menginfokan ada keretakan. Sehingga bambunya itu tidak kuat menyangga ada getaran terus roboh," jelasnya.
Beni juga mengatakan, pihak kontraktor sudah melakukan langkah ganti rugi, material untuk memperbaiki rumah juga sudah didatangkan.
"Tapi saat ini dari pihak kontraktor sudah mendatangi lokasi dan material sudah didatangkan nanti dibangunkan," terangnya.
Baca juga: Duduk Perkara Gibran Semprot Twitter Pemkot Solo, Kesal Jawaban Admin Tak Solutif
Komplain Berkali-kali
Widayat (42) pemilik rumah mengatakan telah berkali-kali mengajukan komplain.
Komplain tersebut ia lakukan sejak rumahnya retak-retak akibat proyek.
Sampai akhirnya pada Kamis (20/7/2023) tembok rumahnya roboh tak kuat menahan getaran operasional alat berat.
"Kita juga komplain tanggapannya sabar sabar gitu aja. Saya komplain sudah 4 kali. Kadang lewat tak panggilin cuma nengok aja," jelasnya saat ditemui di rumahnya, Jumat (21/7/2023).
Ia mengaku, retak-retak di rumah sudah sejak dua bulan lalu.
"Robohnya kemarin sore. Tapi terdampak sudah mulai pekerjaan pancang mungkin dua bulan yang lalu," terangnya.
Ia juga tak menampik bahwa telah menyangga rumahnya menggunakan bambu.
"Sebelum ini belum saya sangga bambu," jelasnya.
Widayat menceritakan, rumahnya roboh saat istrinya sedang memasak.
"Kejadian kemarin sore setengah 5 pas istri saya masak. Istri saya lari. Untung temboknya ndak nimpa istri saya. Pas di depannya. Pas saya mau jualan itu," ungkapnya.
Ia pun berusaha meminta ganti rugi ke kontraktor.
"Memang dari itu retak-retak terus. Baru roboh saya lari ke proyek," jelasnya.
Kontraktor, kata Widayat, akan menjanjikan untuk membangun ulang rumahnya.
"Besok langsung dikerjakan. Tembok genting semua. Diganti semua," terangnya.
Baca juga: PSI Temui Gibran di Solo, Grace Natalie: Bahas Politik Tapi Santai
Wali Kota Solo Siap Tanggung Jawab
Gibran Rakabuming Raka selaku Wali Kota Solo mengaku, pihaknya akan bertanggung jawab atas kerugian yang dialami selama proses pembangunan proyek Simpang Joglo.
"Coba nanti kami lihat ya. Pasti. Nanti ada kerusakan tanggung jawab kami ya. Mengko (nanti) tak cek ya," jelasnya saat ditemui di kantornya, Jumat (21/7/2023).
Hal serupa ternyata juga sudah sempat terjadi, namun tak sampai roboh, hanya tembok yang retak.
"Retak-retak sudah tanggung jawab. Apalagi roboh mesakke (kasihan). Kami tindaklanjuti ya," terangnya.
Untuk diketahui, proyek Simpang Joglo merupakan proyek pembangunan rel kereta api layang terpanjang.
Pembangunan tersebut sudah dimulai sejak akhir 2022 lalu dan diperkirakan selesai pada akhir 2023.
Simpang Joglo juga menjadi salah satu persimpangan terpadat di Kota Solo.
Dengan dibangunnya rel KA layang ganda tersebut, diharapkan bisa mengurai kemacetan.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin)