Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Himpitan Ekonomi jadi Motif Pembunuhan Driver Taksi Online, Korban Bekerja Malam karena Istri Hamil

Polisi telah menangkap tersangka kasus pembunuhan driver taksi online di Semarang. Tersangka mengaku melakukan pembunuhan karena himpitan ekonomi.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Himpitan Ekonomi jadi Motif Pembunuhan Driver Taksi Online, Korban Bekerja Malam karena Istri Hamil
TRIBUNJATENG.COM/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS/IWAN ARIFIANTO
(Kiri) Tersangka kasus pembunuhan sopir taksi online Semarang, Baghastian Wahyu Kisara (27) saat menjelaskan motif pembunuhan yang dia lakukan terhadap driver taksi online di Kantor Polrestabes Semarang, Selasa (25/7/2023). (Kanan) Ketua RW 1, Dwiyono tunjukan lokasi korban diturunkan dari mobil Kijang Innova di jalan Mugas Dalam Rt 4 Rw 1 Kelurahan Mugassari Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang, Senin (24/7/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan driver taksi online di Semarang, Jawa Tengah masih menyisakan pilu bagi keluarga korban.

Korban yang bernama Fauzy Aribammar (27) tewas ditikam penumpang yang ingin mencuri mobilnya, Senin (24/7/2023) dini hari.

Mobil yang digunakan korban untuk bekerja bukan mobil pribadi, melainkan mobil sewa.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban jarang mengambil orderan taksi online pada malam hari.

Namun, korban terpaksa bekerja hingga dini hari lantaran istri korban tengah hamil anak pertama.

Baca juga: Mayat Sopir Taksi Online dan Offline asal Karanganyar Ditemukan di Bandung, Korban Tewas Diracun

Penumpang yang melakukan pembunuhan, Baghastian Wahyu Kisara (27) telah ditangkap saat berada di Kemuning, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Dalam konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, tersangka mengaku melakukan pencurian karena butuh uang untuk biaya kuliah adiknya.

Berita Rekomendasi

Tersangka Wahyu menjelaskan ayahnya ditangkap polisi di Yogyakarta, sehingga ibu meminta kebutuhan bulanan kepadanya.

"Ya untuk biaya semesteran adik sebesar Rp8 juta.Rencana mobil itu hendak saya jual Rp20 juta di marketplace Facebook," jelas tersangka, Selasa (25/7/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

Ia kemudian berpura-pura sebagai penumpang dan memesan taksi online melalui aplikasi.

Menurut Wahyu tidak ada niat melakukan pembunuhan ke korban pada awalnya.

Baca juga: Driver Taksi Online asal Karanganyar Ditemukan Tewas di Bandung, Pelaku Pembunuhan Telah Ditangkap

Di tengah jalan, tersangka menodongkan senjata tajam ke arah korban dan memaksa korban untuk menyerahkan mobilnya.

Namun korban melawan dan terjadilah aksi penikaman yang mengakibatkan korban meninggal.

"Saya sempat todong korban dari kursi belakang tetapi korban melawan sehingga saya tusuk sambil memejamkan mata," ungkap tersangka.

Korban ditikam sebanyak empat kali di leher dan dada.

Melihat kondisi korban sudah lemas, tersangka memaksa korban keluar dari mobil saat berada di Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.

Korban sempat mendapat bentuan dari warga, namun nyawanya tidak tertolong.

Baca juga: Motif Baghastian Bunuh Sopir Taksi Online Tengah Malam: Saya Tusuk Sambil Memejamkan Mata

Tersangka Dapat Dijerat Pasal Berlapis

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan selain melakukan pembunuhan, tersangka juga melakukan pencurian.

"Selepas melakukan penusukan tersangka pindah dari kursi belakang ke depan lalu membawa kabur mobil korban," paparnya.

Ia meminta driver taksi online untuk meningkatkan kewaspadaan agar kasus serupa tidak terjadi.

Kasus tersebut terungkap dalam hitungan jam berkat adanya rekaman CCTV di lokasi kejadian.

"Misal ditambah ada tombol urgen yang terhubung dengan kami tentu teknologi tersebut kami dukung," sambungnya.

Atas perbuatannya tersangka dapat dijerat pasal 365 KUHP ayat 3 tindak pidana pencurian disertai kekerasan hingga korban meninggal dunia.

Kemudian pasal 340 dan pasal 338 dengan ancaman hukuman mati, seumur hidup atau pidana seumur hidup.

Baca juga: Detik-detik Sopir Taksi Online asal Karanganyar Ditemukan Tewas di Bandung, Diduga Korban Perampokan

Polisi diduga telah menangkap pelaku pembunuhan Fauzy Aribammar (27) warga Palebon, Kecamatan Pedurungan, yang merupakan sopir taksi online di Semarang.  
Sejumlah luka dialami Fauzy Aribammar (27), diduga korban pembunuhan yang ditemukan tewas di Jalan Mugas Dalam Raya Rt 04 Rw. 01 Kelurahan Mugassari Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang, Senin (24/7/2023).
Polisi diduga telah menangkap pelaku pembunuhan Fauzy Aribammar (27) warga Palebon, Kecamatan Pedurungan, yang merupakan sopir taksi online di Semarang. Sejumlah luka dialami Fauzy Aribammar (27), diduga korban pembunuhan yang ditemukan tewas di Jalan Mugas Dalam Raya Rt 04 Rw. 01 Kelurahan Mugassari Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang, Senin (24/7/2023). (Istimewa)

Sebelumnya, Kapolsek Semarang Selatan, Kompol Indra Jaya Syafputra, mengungkapkan petugas kepolisian menemukan empat tusukan senjata tajam di jasad korban.

"Korban ditemukan posisi tertelungkup dan meninggal dunia," paparnya, Senin (24/7/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

Saksi kasus pembunuhan ini yakni seorang penghuni kos yang mendengar ada suara keras dari luar kos.

"Saksi melihat dari jendela kamar kos. Saksi melihat orang tertelungkup dan dan darah mengalir," imbuhnya.

Saksi tersebut, langsung memberi tahu penghuni kos lain dan menghubungi tim elang Polrestabes Semarang.

Kata Warga

Baca juga: Cerita Wanita Sopir Taksi Online Selamatkan Diri dari Aksi Brutal Pelaku Begal Pasangan Sesama Jenis

Ketua RW setempat, Dwiyono mengaku terbangun ketika mendengar ada suara keributan.

"Saat ditemukan korban tidak ada identitasnya. Warga mendengar suara gluduk (gemuruh) kemudian keluar rumah melihat kejadian itu."

"Korban jalan sekitar 8 meter kemudian jatuh tersungkur. Kondisinya sudah berlumuran darah," ungkapnya, Senin (24/7/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

Dwiyono mengatakan, terdapat luka di leher dan bekas tusukan di dada korban.

Selain itu, di lokasi korban meninggal ditemukan sebuah pisau yang diduga digunakan pelaku melakukan pembunuhan.

"Waktu polisi datang korban sudah tak bernyawa. Korban mengalami luka di leher dan dada sebelah kiri. Saat ini korban di bawa ke Rumah Sakit Kariadi," sambungnya.

Baca juga: Sopir Taksi Online Dibunuh Tukang Tapai Akibat Salah Ucap, Apa Kalimat yang Bikin Pelaku Naik Pitam?

Kata Ayah Korban

Sementara itu, ayah korban, Hari Pramono mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya pada Minggu (23/7/2023) pukul 22.00 WIB.

"Dia bilang terima kasih kepada saya karena kemarin malam tak kasih makanan," bebernya.

Hari Pramono mengatakan, korban memiliki seorang istri yang saat ini sedang hamil anak pertama.

Korban tidak dapat dihubungi setelah mendapat pesanan penumpang dari aplikasi taksi online.

"Berangkat dari rumah tengah malam, infonya dapat penumpang di Mangkang habis itu lost kontak, malah dapat kabar meninggal dunia di Mugassari," tandasnya.

Menurutnya, korban jarang mengambil pesanan ketika malam hingga dini hari.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, menjelaskan warga melapor korban sudah meninggal pada Senin (24/7/2023) pukul 03.00 WIB.

Selain dibunuh, korban juga dirampok lantaran di tempat kejadian tidak ditemukan mobil dan handphone milik korban.

"Kartu identitas korban juga hilang," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko/Iwan Arifianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas