Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudah 40 Jam Terjebak di Lubang Tambang Emas Ilegal di Banyumas, 8 Pekerja Belum Berhasil Dievakuasi

Delapan pekerja tambang ilegal di Banyumas terjebak di lubang sejak Selasa (25/7/2023) malam, karena air tiba-tiba mengalir dan menggenang lubang.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Sudah 40 Jam Terjebak di Lubang Tambang Emas Ilegal di Banyumas, 8 Pekerja Belum Berhasil Dievakuasi
KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Salah satu lubang penambangan emas di Desa Pancurendang. Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (26/7/2023). Delapan pekerja tambang ilegal di Banyumas terjebak di lubang sejak Selasa (25/7/2023) malam. Mereka terjebak setelah air tiba-tiba mengalir dari lubang sebelah dan menggenang tempat mereka menggali. 

TRIBUNNEWS.com - Delapan pekerja tambang emas ilegal di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, terjebak di lubang tambang sejak Selasa (25/7/2023) malam.

Diketahui, delapan pekerja tambang tersebut terjebak usai air datang secara tiba-tiba dan menggenangi lubang tambang.

Akibatnya, lubang tambang sedalam kurang lebih 60 meter itu kini dipenuhi air.

Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu, mengungkapkan para pekerja mulai memasuki lubang tambang untuk bekerja pada Selasa pukul 19.00 WIB.

Setelahnya, sekitar pukul 22.00 WIB, air dari lubang sebelah mengalir ke lokasi para pekerja.

Baca juga: Evakuasi 8 Penambang Emas di Banyumas Belum Berhasil, Tim SAR Lakukan Hal Ini

Hingga Kamis (27/7/2023) pukul 15.00 WIB, delapan pekerja tambang emas ilegal itu terhitung sudah terjebak lebih dari 40 jam.

"Informasi yang kami terima mulai bekerja pukul 19.00 WIB. Kemudian, sekitar pukul 22.00 WIB, dilaporkan ada air yang mengalir dari (lubang) sebelah," tutur Edy, Rabu (26/7/2023), dikutip dari Kompas.com.

Berita Rekomendasi

Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih berupaya mengevakuasi delapan pekerja itu.

Meski demikian, proses evakuasi mengalami kendala lantaran lubang tambang tempat masuk terbilang sempit dan hanya muat untuk satu badan.

Selain itu, kondisi lubang tambang yang bercabang juga menyulitkan proses evakuasi.

"Kendalanya karena kondisi kedalaman dari tambang-tambang itu 'kan sampai 60 meter, dengan lebar secukup badan sekitar 90 cm."

"Kemudian, lubang tidak vertikal, (tapi) bercabang ke mana-mana," ungkap Kepala Basarnas Cilacap, Adah Sudarsa kepada TribunBanyumas.com, Kamis.

Kendati mengalami kendala, tim SAR gabungan terus memaksimalkan proses evakuasi.

Mereka berkoordinasi dengan semua unsur, termasuk TNI dan Polri.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas