Sudah 40 Jam Terjebak di Lubang Tambang Emas Ilegal di Banyumas, 8 Pekerja Belum Berhasil Dievakuasi
Delapan pekerja tambang ilegal di Banyumas terjebak di lubang sejak Selasa (25/7/2023) malam, karena air tiba-tiba mengalir dan menggenang lubang.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Menurut Nasirun, pemilik tambang ilegal sudah mengajukan izin ke Semarang, Jawa Tengah.
Namun, hingga kini izin pertambangan belum dikantongi.
Pakai Alat Camera Hole
Untuk mengetahui kondisi lubang tambang ilegal yang tergenang air, tim Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, turut dilibatkan.
Mereka menggunakan alat bernama camera hole yang berfungsi melihat lebih detail kondisi lubang tambang.
Baca juga: Evakuasi 8 Penambang yang Terjebak Lubang Galian Emas di Banyumas Berlanjut, Ini yang Dilakukan SAR
"Camera hole ini ada titik kamera samping dan kamera di bagian bawah untuk memastikan kondisi persis sumur tambang," ungkap Plt Kepala Dinas ESDM Jateng, Boedi Dharmawan, Kamis.
Saat dilakukan pemantauan menggunakan camera hole, diketahui titik air berada di kedalaman 11,1 meter di bawah permukaan tanah.
Namun, kondisi lubang tambang belum diketahui secara detail karena saat kamera memasuki air, pandangan tak terlihat jelas.
"Kamera ketika sudah memasuki air sudah mulai kurang jelas. Diduga karena pemompaan masih berlangsung sehingga kurang jernih."
"Kita akan matikan pompa 5 menit agar lebih jernih, sehingga pandangan kamera lebih maksimal," beber dia.
Hasil dari pantauan camera hole itu nanti akan menjadi bahan pertimbangan untuk langkah selanjutnya.
Diketahui, operasi evakuasi terhadap delapan pekerja tambang yang terjebak fokus pada penyedotan air di dalam lubang galian.
Penyedotan dilakukan maksimal untuk mengurangi volume air di dalam lubang.
"Di dalam tanah sudah terisi (air) semua. Mereka tenggelam dalam air, ketinggian air di kisaran 45 meter dari dasar penggalian," ungkap Kepala Basarnas Cilacap, Adah Sudarsa, Rabu.
"Kejadian pukul 23.00 WIB, sampai sekarang terendam air, bisa kita bayangkan seperti apa. Tapi, kita masih berusaha (mengevakuasi)," imbuh dia.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati, Kompas.com)