Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Orangtua Jemput Anaknya yang Diamankan karena Menggeruduk Mapolres Tuban, 'Pamitnya Ngopi'

Srimiasih (48) mengatakan, awalnya tidak tahu jika anaknya turut diamankan polisi karena RA baru pulang dari kampus di Madura melakukan bakti sosial

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Cerita Orangtua Jemput Anaknya yang Diamankan karena Menggeruduk Mapolres Tuban, 'Pamitnya Ngopi'
SURYA.CO.ID/M Sudarsono
Puluhan pesilat bersimpuh di pangkuan orang tuanya dan menangis saat dijemput di Mapolres Tuban, Jumat (28/7/2023). 

Laporan Wartawan Surya M Sudarsono  

TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Ekspresi kekecewaan, kesedihan tak bisa disembunyikan dari wajah para bapak dan ibu yang datang ke Mapolres Tuban, Jumat (28/7/2023).

Puluhan orangtua itu datang ke Mapolres Tuban untuk menjemput anaknya para remaja perguruan silat yang diamankan polisi, Kamis (27/7/2023) kemarin.

Sebanyak 49 anak yang diamankan lalu meminta maaf.

Para remaja itu bersimpuh di pangkuan orangtuanya dan menangis sebagai tanda penyesalan atas kesalahan.

"Ini jemput anak," kata Srimiasih (48) kepada wartawan.

Emak-emak asal Desa Patihan, Kecamatan Widang mengatakan, tidak mengetahui jika anaknya turut diamankan polisi.

Berita Rekomendasi

Sebab anaknya, RA baru pulang dari kampus di Madura untuk melaksanakan kegiatan sosial.

Baca juga: Kerja Nyata Bantu Rakyat, Warga Tuban Nyatakan Dukung PAN

Namun, justru dibawa polisi karena diduga ikut kelompok pesilat yang akan demo kantor polisi.

"Pamitnya ke Tuban, ya tidak tahu kalau ternyata mau konvoi sampai diamankan polisi.

Ini mau tak ajak pulang sekarang," ungkapnya.

Sementara itu, orang tua pesilat lainnya, Jumiati (38), juga menyatakan hal yang sama, ia mengaku tidak mengetahui apa penyebab anaknya sehingga diamankan polisi.

Menurut, saat it anaknya yang masih pelajar SMA di bawah umur, pamit mau ngopi.

Namun,  ia mendapat kabar dari perangkat desa, jika anaknya turut diamankan petugas.

"Pamitnya ngopi, tiba-tiba saya dikasih tahu perangkat jika anak dibawa polisi," beber perempuan asal Desa Sumurjalak, Kecamatan Plumpang itu.

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Tuban AKBP Suryono menyatakan para pesilat ini terhasut ajakan atau terprovokasi untuk menggeruduk Mapolres Tuban, sebagai aksi solidaritas terhadap temannya yang dipukul oleh orang tidak dikenal.

"Kami amankan para remaja yang terafiliasi dengan kelompok silat.

Mereka terprovokasi aksi solidaritas geruduk Polres," terangnya kepada wartawan.

Perwira menengah itu menjelaskan, pihaknya telah mengamankan pelaku pemukulan yang dimaksud.

Saat ini sedang dilakukan penyidikan serta sudah dilakukan penahanan.

Para remaja ini terprovokasi, bahwa Polres Tuban tidak melakukan proses hukum pelaku pemukulan terhadap salah satu anggota kelompoknya.

Mereka lalu diamankan saat melakukan perbuatan yang tidak berijin atau tindakan ilegal, ini untuk menghindari terjadinya gesekan dengan masyarakat.

"Kalau tidak kami amankan bisa bahaya, konvoi kalau lewat kampung dilempar orang bisa terjadi gesekan yang bisa berdampak pada diri sendiri dan orang lain. Saat pemulangan menghadirkan orang tua masing-masing yang bersangkutan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Para Pesilat yang Diamankan Polisi di Mapolres Tuban Menangis Bersimpuh Saat Dijemput Emaknya

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas