Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Dokter yang Aniaya Balita, Baru 4 Bulan jadi Wakil Direktur RS, Kini Dipecat Tidak Hormat

Sosok Makmur, dokter di Makassar yang aniaya bocah berusia 3 tahun di warkop. Dikenal baik dan berdedikasi tapi belakangan kerap murung.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
zoom-in Sosok Dokter yang Aniaya Balita, Baru 4 Bulan jadi Wakil Direktur RS, Kini Dipecat Tidak Hormat
Instagram makassar_info.co.id
Sosok Makmur, dokter RSU Bahagia Makassar yang viral setelah aniaya balita di salah satu warkop. Dikenal baik dan berdedikasi tapi belakangan kerap murung. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan bocah berusia 3 tahun mengalami kekerasan oleh pengunjung di warung kopi (warkop) viral di media sosial.

Aksi kekerasan yang dilakukan seorang pria kepada bocah itu terekam kamera CCTV.

Peristiwa itu terjadi di Jl Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/7/2023).

Belakangan diketahui, pelaku merupakan seorang dokter di salah satu rumah sakit swasta di Makassar bernama Makmur.

Kasus penganiayaan itu telah dilaporkan oleh orangtua korban ke polisi.

Buntut dari kejadian itu, Makmur juga dipecat secara tidak hormat dari jabatannya.

Lantas seperti apa sosok Makmur?

Berita Rekomendasi

Melansir TribunMakassar.com, Makmur diketahui merupakan dokter di Rumah Sakit Umum (RSU) Bahagia, Makassar.

Di rumah sakit itu, Makmur juga menjabat sebagai wakil direktur.

Makmur dikenal sebagai orang yang baik dan ramah.

Selama empat bulan terakhir bekerja di RSU Bahagia Makassar, ia dianggap berdedikasi.

Sebab, setiap tugas atau pekerjaan yang dibebankan terhadap dirinya selalu dikerjakan tepat waktu.

Demikian disampaikan oleh Konsultan Hukum RSU Bahagia, Muhammad Fakhruddin, Minggu (30/7/2023).

"Sebenarnya seharian Dokter Makmur ini sangat bagus."

"Dari sisi pekerjaan sangat produktif menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya," ucapnya.

Atas aksi kekerasan yang dilakukan Makmur, pihak RSU Bahagia menduga dokter tersebut memiliki permasalahan pribadi.

Baca juga: Sosok Dokter Makmur, Tempeleng Bocah 3 Tahun yang Dianggap Ganggu Main Catur, Diduga Alami Depresi

Pasalnya, kata Fakhruddin, sepekan sebelum melakukan penganiayan terhadap bocah 3 tahun, Makmur kerap murung.

Ia pun menduga, Makmur mengalami depresi hingga melakukan tindakan kekerasan tersebut.

"Kami berkesimpulan tadi hasil pembicaraan di rapat bahwa ada kemungkinan yang bersangkutan ini mengalami depresi atau mengalami masalah."

"Karena menurut informasi teman-teman di kantor yang bersangkutan dalam seminggu terakhir kerap menyendiri dan murung," ungkapnya.

Dugaan Fakhruddin, dari persoalan pribadi itulah, Makmur pergi ke warkop untuk menghibur diri dengan bermain catur.

"Jadi karena mungkin dia ada masalah tujuan datang ke warkop untuk refreshing minum kopi sambil main catur."

"Tapi tiba-tiba ada anak yang menganggu dengan refleks dia melakukan tindakan seperti itu," bebernya.

Dipecat tidak hormat

Buntut dari kejadian itu, Makmur dipecat dengan tidak hormat dari jabatannya sebagai Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia.

Pemecatan itu dilakukan setelah pihak manajemen dan pimpinan RSU Bahagia melakukan rapat usai video penganiayaan Makmur viral di media sosial.

Rekaman CCTV pemukulan balita oleh Makmur, dokter dan Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia, Makassar, di sebuah kedai kopi saat dia sedang bermain catur.
Rekaman CCTV pemukulan balita oleh Makmur, dokter dan Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia, Makassar, di sebuah kedai kopi saat dia sedang bermain catur. (Twitter @SopirPete2)

"Pihak rumah sakit sangat menyayangkan semoga ini menjadi pembelajaran bagi yang bersangkutan dan kita semua."

"Pihak rumah sakit sudah melakukan rapat internal jam 2 siang dan diputuskan pihak rumah sakit mengambil sikap tegas memberhentikan yang bersangkutan dari jabatannya beserta statusnya sebagai pegawai rumah sakit," papar Fakhruddin.

Kronologi kejadian

Dikutip dari TribunMakassar.com, dari rekaman CCTV tampak seorang pria tengah asyik bermain catur bersama temannya.

Kemudian datang seorang bocah di meja tersebut lalu mengambil biji catur yang sedang dimainkan oleh pria tersebut.

Seketika, pria tersebut langsung menjitak kepala bocah itu hingga tersungkur ke lantai.

Tak hanya itu, pria tersebut juga membentak bocah itu.

Selanjutnya, ayah korban yang diketahui bernama Agung menghampiri dan menegur pria itu.

Agung yang juga pemilik warkop itu mengatakan, awalnya si pengunjung bermain catur.

Namun saat bersamaan, sang anak datang menghampiri dan menyentuh meja catur.

Baca juga: Balita yang Dipukul Dokter di Makassar Alami Luka, Pelaku Kini Dipecat Secara Tidak Hormat dari RS

"Awalnya anak saya sentuh itu meja catur, langsung ditampar hingga ke lantai, pas jatuh saya minta maaf," ujar Agung saat ditemui di warkopnya, Sabtu (29/7/2023).

Setelah meminta maaf, Agung lantas memperbaiki meja catur tersebut.

Namun, pria itu tetap emosi hingga mengeluarkan kata-kata kasar.

Atas kejadian itu, pengunjung di warkop berhamburan keluar.

"Saya perbaiki catur, tapi ini bapak membentak terus, sembarang dia bilang segala macam. Disitu pengunjung berhamburan," tandasnya.

Akibat insiden itu, anak Agung yang masih berumur tiga tahun mengalami luka lecet di bibir karena terbentur kursi.

Tak terima dengan insiden yang membuat anaknya terluka, Agung lantas membuat laporan ke Polrestabes Makassar.

Ayah korban mengaku diancam

Agung mengungkapkan, setelah video penganiayaan terhadap anaknya viral, Makmur sempat menghubunginya.

"Pertama dia telepon, pagi-pagi. Kan dia lihat mi itu video yang beredar, dia bilang eh jangan kau edit-edit itu video nah," kata Agung menirukan ucapan Makmur.

Makmur, dokter di RSU Bahagia, Makassar yang lakukan pemukulan terhadap Balita hingga terjatuh. Usai lakukan pemukulan, Makmur sempat mengancam ayah balita lantaran videonya viral.
Makmur, dokter di RSU Bahagia, Makassar yang lakukan pemukulan terhadap Balita hingga terjatuh. Usai lakukan pemukulan, Makmur sempat mengancam ayah balita lantaran videonya viral. (TribunMakassar)

Setelah itu, Makmur melontarkan nada ancaman akan melaporkan balik Agung ke polisi atas kasus pencemaran nama baik.

"Setelah bicara segala macam, di situ dia bilang lagi. 'Pokoknya saya akan laporkanko juga mengenai pencemaran nama baik'," ujranya.

"Jadi saya bilang, 'laporma pak, karena saya mau melapor juga ini'," imbuhnya.

Kemudian pada Jumat (28/7/2023), Agung mendatangi Mapolrestabes Makassar untuk melaporkan penganiayaan terhadap anaknya.

Setelah resmi melapor, Agung mengaku kembali dihubungi oleh Makmur.

"Pas saya sudah melapor, dia telepon lagi minta maaf, jadi saya bilang dari tadi pagi saya tunggu permintaan maaf ta tapi tidak ada," terangnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Timur.com/Muslimin Emba)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas