Aspal di Pasar Kembang Surabaya Rusak Membentuk 'Gunung', Warga: Ada Suara Letupan
Terjadi peristiwa langka di Jl Raya Pasar Kembang, Wonorejo, Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1/8/2023) pagi.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
Arief memastikan, perbaikan jalan akan dituntaskan segera.
"Petugas sudah kami minta agar untuk jalan raya selesai (rekondisi) hari ini. Harus dikembalikan. Baru selanjutnya melanjutkan pergantian pipa," kata Arief, Selasa (1/8/2023).
Ia juga menjelaskan, penyebab terangkatnya aspal tersebut.
"Ini kejadian yang tidak kami rencanakan, namun kami berupaya cepat agar segera selesai rekondisi," ujarnya.
Arief mengatakan, pergantian pipa menggunakan metode Horizontal Directional Drilling (HDD) atau pengeburan terarah secara horizontal.
Caranya dengan membuat lubang secara horizontal untuk memasukkan pipa, lalu pipa tersebut ditarik menggunakan mesin.
Baca juga: Viral Pria di Kendari Seret Anjing hingga Kepalanya Sentuh Aspal, Pelaku Serahkan Diri ke Polisi
Metode HDD digunakan karena tidak merusak tanah permukaan.
"Metodenya (pergantian pipa) bukan menggunakan penggalian terbuka. Namun, menggunakan HDD," jelas Arief Wisnu Cahyono.
Setelah lubang terbuka, petugas lantas menyuntikkan lumpur bor untuk melumasi kepala pengeboran sehingga pipa mudah ditarik.
"Metode HDD itu memang ada lumpur yang kami injeksikan di situ, untuk mengisi kekosongan ketika lubang itu dibuat sebelum pipa itu ditarik. Ini menjadi pelicin. Apalagi ini pipa besar," paparnya.
Namun, saat pipa ditarik, aspal di atasnya ikut terangkat.
"Ketika ada ruang kosong kemudian menekan udara, terjadi angkatan hingga membuat tanah mengangkat ke atas," ungkapnya.
Sehingga, pihaknya memastikan bahwa lumpur yang ada di titik tersebut bukan akibat dari pengeboran. Namun, karena memang telah ditambahkan pihaknya.
"(Aspal terangkat) Bukan karena ada lumpur, melainkan karena ada tekanan," tegas Arief.
Ia pun menyampaikan, bahwa warga tak perlu khawatir atas kejadian tersebut.
"Saya sampaikan warga tidak perlu khawatir, karena (tanah) yang sudah meletus ini sudah terisi pipa, jadi tidak ada potensi untuk longsor," katanya.
(Tribunnews.com, Renald)(Surya.co.id, Luhur Pambudi)