Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Elly Toisuta, Ketua DPRD Kota Ambon dari Partai Golkar, Anaknya Aniaya Pelajar hingga Tewas

Seorang anak Ketua DPRD kota Ambon menganiaya pelajar hingga tewas. Elly Toisuta yang menjabat sebagai Ketua DPRD kota Ambon meminta maaf.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Sosok Elly Toisuta, Ketua DPRD Kota Ambon dari Partai Golkar, Anaknya Aniaya Pelajar hingga Tewas
ISTIMEWA via TribunAmbon.com
Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta, mengucapkan bela sungkawa atas tewasnya pelajar RRS (15) usai dianiaya anaknya, AT. 

Ia menegaskan petugas kepolisian tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum meski tersangka merupakan anak Ketua DPRD Kota Ambon.

Baca juga: Aniaya Balita Karena Ganggu Saat Main Catur, Dokter Makmur: Spontan

AT, anak Ketua DPRD Ambon ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan yang meneaskan seorang pelajar berusia 15 tahun berinisial RSS.
AT, anak Ketua DPRD Ambon ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan yang meneaskan seorang pelajar berusia 15 tahun berinisial RSS. (Sumber: Polresta Ambon)

"Saya sudah perintahkan Kapolresta Ambon untuk proses hukum pelaku sesuai prosedur hukum yang berlaku. Tidak ada tebang pilih dalam penegakan hukum, dan semua sama di depan hukum," tuturnya.

Proses penyelidikan kasus ini masih dilakukan, mulai dari autopsi jasad korban hingga pemeriksaan sejumlah saksi.

Lotharia Latif meminta masyarakat untuk menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke pihak berwenang dan tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum.

Diketahui, korban RRS merupakan warga Ponegoro Atas RT 01 RW 04 Kelurahan Urimessing, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Detik-detik Penganiayaan

Ps Kasi Humas Polresta Pulau Ambon, Ipda Janete Luhukay menjelaskan kasus penganiayaan ini berawal ketika korban dan temannya yang berinisial MFS (16) pergi ke wilayah Talake untuk mengembalikan jaket.

BERITA TERKAIT

Dalam perjalanan korban dan MFS bersenggolan dengan kendaraan tersangka saat melintasi Gapura Lorong Masjid Talake.

Baca juga: Dituduh Punya Wanita Lain, Pemuda di Sigi Sulteng Aniaya Pacarnya Hingga Tewas

"Dalam perjalan keduanya ke arah rumah saudara ternyata pelaku AT mengikuti mereka. Lalu tiba-tiba pelaku datang dan memukul korban sebanyak tiga kali," bebernya.

Motif penganiayaan ini diduga karena korban menyenggol tersangka dan tak menegur AT saat masuk kompleks.

"Saat pemukulan pelaku sempat mengoceh kepada korban bahwa kalau masuk di orang kompleks itu suara abang-abang dan bawa motor pelan-pelan karena pelaku juga masuk orang kompleks buat hal serupa," jelasnya.

Setelah mengalami penganiayaan, korban tertunduk di atas stang motor dan tidak sadarkan diri.

"Saudara korban sempat meneriaki pelaku bahwa kalau terjadi hal tak diinginkan kepada korban maka pelaku harus tangung jawab," tandasnya.

AT kemudian pergi meninggalkan korban dan berjanji akan bertanggung jawab.

Korban dibawa masuk ke dalam rumah, namun kondisinya tak kunjung sadar.

Lalu, pihak keluarga membawa korban ke rumah sakit RST Ambon agar mendapat perawatan.

Selang beberapa jam kemudian korban dinyatakan meninggal saat dirawat.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunAmbon.com/Fahroni Slamet/Mesya Marasabessy)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas