Mantan Santri di Kalianda Lampung Selatan Teror Pondok Pesantren, Seorang Santri Terluka
Teror pertama dilakukan S dengan melempar batu ke arah kompleks ponpes, Minggu (6/8/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG SELATAN - Kasus teror terhadap pondok pesantren terjadi di Kabupaten Lampung Selatan.
Seorang mantan santri, S (14) melakukan teror terhadap Pondok Pesantren Daarul Quran Al Ismailiyah di Dusun Jatibaru, Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.
Tak cuma sekali, S melakukan teror sebanyak dua kali.
Teror pertama dilakukan S dengan melempar batu ke arah kompleks ponpes, Minggu (6/8/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
Baca juga: Firli Bahuri Minta Kapolri Usut Dugaan Teror ke Pimpinan KPK
Akibat aksinya itu, seorang santri berinisial SJ dikabarkan mengalami benjol di kepala.
Keesokan harinya, Senin (7/8/2023) sekitar pukul 14.00 WIB, S kembali mengulangi perbuatannya.
Belakangan aksi teror ini dilaporkan pihak Ponpes Daarul Quran Al Ismailiyah kepada pihak kepolisian.
Syarif, pengurus Ponpes Darul Quran Al Ismailiyah membenarkan pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke polisi.
"Iya betul, habis Isya tadi kita laporkan ke polisi," kata Syarif, Senin (7/8/2023).
Ia menjelaskan, aksi teror mantan santrinya itu sudah terjadi sejak beberapa hari lalu.
"Awalnya dia meneror itu hari Minggu (5/8/2023) sekitar pukul 01.00 WIB. Diduga, mantan santri kami itu melakukan teror dengan cara mendatangi ponpes membawa parang, arit, dan batu," bebernya.
"Jadi malam Minggu itu ada yang nongkrong-nongkrong di GOR sekitar enam motor. Nah, Minggu sekitar jam satu dini hari, mereka melempari pondok dengan batu bata," jelasnya.
Akibat lemparan batu tersebut, salah seorang santri berinisial SJ (14) mengalami benjol di bagian kepala.
Syarif mengatakan, pada hari yang sama sekitar pukul 02.00 WIB, S dan beberapa temannya kembali mendatangi ponpesnya.