Mantan Santri di Kalianda Lampung Selatan Teror Pondok Pesantren, Seorang Santri Terluka
Teror pertama dilakukan S dengan melempar batu ke arah kompleks ponpes, Minggu (6/8/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
Editor: Dewi Agustina
"Karena masih ada sejumlah warga yang datang ke ponpes kami (setelah insiden lemparan batu). Warga yang ada di sini berupaya mengejar para pelaku teror tersebut," ucapnya.
Baca juga: Rumah Pimpinan KPK dan Brigjen Asep Guntur Dapat Teror Karangan Bunga Masuk Pekarangan Tetangga
"Hari Senin (7/8/2023), mantan santri kami dan teman-temannya itu kembali mendatangi ponpes kami," tutur Syarif.
Saat itu mereka mengambil besi cor dan mengancam para santri.
"Jadi dia datang sekitar jam 2 sampai jam 4. Saya tidak tahu persisnya. Kebetulan saat itu para santri sedang mau pulang sekolah. Jadi mantan santri kami itu mengancam-ancam begitu," jelasnya.
Dia menjelaskan, S diberhentikan atas kebijakan pondok karena dianggap tidak taat aturan.
"Awalnya anak itu baik-baik saja selama di pondok dari kelas 7 sampai kelas 8. Lalu pada libur sekolah kemarin, dia pulang ke rumah. Sekitar setengah bulanan, kembali lagi ke sini anak itu menjadi seperti itu. Melanggar beberapa peraturan," ujar dia.
"Sudah kami tegur, kami peringati. Sampai kami panggil pihak keluarga untuk memberikan pendampingan. Namun anak tersebut tidak kunjung berubah. Dan akhirnya dengan terpaksa orang tua anak tersebut kita panggil, dan kita sarankan untuk pindah sekolah," ucapnya.
Ia tidak mengetahui permasalahan yang terjadi pada anak itu.
Namun, Syarif mengimbau agar S disekolahkan di ponpes lainnya agar perilakunya berubah.
"Iya, kita nggak tahu apa masalahnya. Yang pasti ada santri kita yang mengalami luka akibat teror itu. Santri kami yang mengalami cedera pada bagian kepala itu yakni S, santri kelas IX, usia sekitar 14 tahun, warga Kalianda," tandasnya.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Kalianda AKP Sugianto mengaku belum menerima laporan resmi dari pihak Ponpes Daarul Quran Al Ismailiyah.
"Korban baru mengadu, bukan membuat laporan. Kalau laporan kan ada LP-nya. Sementara ini belum," kata Sugianto.
Saat ini, pihanya masih menyelidiki kasus tersebut dan meminta anak buahnya untuk meningkatkan patroli.
"Kami sudah mengamankan tiga motor dan tujuh orang yang berusia remaja. Selain itu, ada juga barang bukti dua buah celurit panjang," katanya.
"Mereka anak-anak Geng 74 Neverdie. Sementara ini bukan perusakan ponpes," ujarnya.
(Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus)
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Tak Terima Dikeluarkan, Mantan Santri Teror Ponpes di Kalianda Lampung Selatan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.