Usai Temuan Diduga Tengkorak Manusia, Bagaimana Nasib Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta?
Proyek revitalisasi benteng Keraton Jogja dipastikan terus berlanjut pasca adanya temuan yang diduga kerangka manusia di kawasan tersebut.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Setelah ditemukan diduga kerangka manusia, bagaimana nasib Proyek revitalisasi benteng Keraton Jogja ?
Ternyata proyek revitalisasi benteng Keraton Jogja dipastikan terus berlanjut pasca adanya temuan yang diduga kerangka manusia di kawasan Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta pada Senin (7/8/2023).
Kepala Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengungkapkan, di area penemuan kerangka merupakan bagian dari benteng mengingat bagian depan dan belakang benteng terdapat sebuah buffer atau penyangga.
Dian pun tidak mengetahui mengapa bisa ada temuan kerangka manusia di lokasi tersebut.
"Benteng kan di depan dan di belakang juga ada semacam buffer," jelas Dian, Selasa (8/8/2023).
Menurutnya, ada banyak kemungkinan mengapa di area tersebut ditemukan kerangka manusia.
Terlebih peristiwa perang Sepehi tahun 1812 silam juga terjadi di wilayah itu.
“Perang geger sepehinya juga di area situ,” terangnya.
Meski demikian, Dian masih menunggu laporan penyelidikan dari pihak berwajib.
Seperti diketahui, pihak kepolisian telah membawa penemuan tersebut ke RS Bhayangkara untuk identifikasi lebih lanjut.
"Itu benar-benar saya nggak bisa menjelaskan, kemarin kan sudah turun ke sana ya polisi," terangnya.
Dian menjelaskan, proyek revitalisasi Benteng Baluwerti atau benteng yang mengelilingi Keraton Jogja telah bergulir sejak 2015 silam diawali dengan kajian terkait otentisitas bangunan cagar budaya tersebut.
"Revitalisasikan sudah beberapa tahun cuma bentuk-bentuknya yang berbeda. Kalau pengkajiannya sudah lama," jelasnya.
Saat ini proyek revitalisasi benteng Keraton Yogyakarta sudah mencapai pada bagian timur yakni Plengkung Bunthet atau Madyasura.
Proyek benteng ini merupakan lanjutan pembangunan benteng tahap pertama dengan tujuan mengembalikan bentuk benteng Keraton Yogyakarta seperti aslinya.
Dian menjelaskan, urgensi dari revitalisasi tersebut untuk penyelamatan dan kelestarian benteng sebagai salah satu penanda dan atribut cagar budaya atau keistimewaan.
Rencananya, seluruh putaran benteng juga akan direvitalisasi namun prosesnya dilakukan secara bertahap.
"Selama ini ketika dia jadi penanda kan tidak kelihatan kecuali pojok beteng, bastion, kemudian plengkung padahal kan makna utama ya benteng itu yang kemudian tidak tertangkap sebagai penanda kota," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Proyek Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta Terus Berlanjut Pasca Temuan Dugaan Tengkorak Manusia,