Kronologi Suara Dentuman Misterius di Sumenep: Mirip Ketukan dari Bawah Tanah, Terjadi Berulang Kali
Kronologi warga mendengar suara dentuman di Kabupaten Sumenep, terjadi berulang kali.
Penulis: Nuryanti
Editor: Suci BangunDS
Lima rumah yang merasakan dentuman tetap kokoh berdiri.
Baca juga: Viral Dentuman di Sumenep, BMKG Pasang Seismograf dan Cari Sumber Suara, Warga Diminta Mengungsi
BMKG Pasang Seismograf
Tim ahli dari Stasiun Geofisika kelas II BMKG Pasuruan Jawa Timur mendatangi Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Minggu.
Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan, Suwarto, menjelaskan kedatangan mereka untuk melakukan penelitian terkait sumber atau penyebab dentuman misterius.
"Kita tadi sudah sampai ke lokasi kemudian kita pasang alat yang ada di kami, nama alatnya seismograf yakni untuk mengukur getaran."
"Jadi kita pasang di sana mungkin sampai besok pagi kita ambil datanya," ujar Suwarto kepada Kompas.com, Minggu.
Baca juga: Fakta Dentuman Misterius dari Bawah Tanah di Sumenep: Bupati Ajak Warga Berdoa, akan Diselidiki BMKG
Suwarto menambahkan, seismograf merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur pergerakan bumi.
Alat tersebut, terdiri dari sensor pendeteksi gerakan tanah, dan disebut seismometer, yang digabungkan dengan sistem perekaman.
Dengan alat itu, diharapkan bisa mengetahui sumber atau penyebab dentuman misterius yang terdengar dari bawah tanah rumah warga di Sumenep.
Namun, dengan catatan, dentuman itu kembali terjadi.
Kemudian, dari getaran itu, personel BMKG akan melakukan analisis.
Baca juga: Heboh Suara Dentuman Misterius dari Bawah Tanah di Sumenep, Ini Penjelasan BMKG dan Polisi
Peneliti ITS Ungkap Dugaan Penyebab Dentuman
Para peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah diberangkatkan ke Sumenep untuk mencari sumber dentuman.
Pakar Geologi ITS, Amien Widodo, berpendapat suara dentuman tersebut dapat muncul dari pengerjaan proyek fisik seperti galian atau pertambangan.
"Bisa jadi, ada penambangan, ada penggalian sumur, atau pendalaman sumur, atau ada pendalaman sumur dengan bor jojoh," ungkapnya, Minggu.
Meski begitu, hal itu masih sebatas dugaan yang harus dibuktikan.