Atasi kekeringan di Jawa Barat, Ribuan Liter Air Bersih Dikirim
Ratusan warga di dua desa wilayah Kecamatan Ngamprah dan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, mengalami krisis air bersih karena kekeringan imbas kemarau
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan warga di dua desa wilayah Kecamatan Ngamprah dan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, mengalami krisis air bersih karena kekeringan imbas kemarau akibat El Nino.
Merespons kondisi tersebut, Golden Future Indonesia (GFI) mengirimkan belasan tangki dan ratusan ribu liter air bersih ke dua kabupaten/kota terdampak itu.
Kepala Divisi Program Golden Future Indonesia Rizkya Insan Kamil mengatakan, bantuan 120.000 liter air disalurkan di beberapa titik sudah di salurkan ke 5 Desa yang berada di Bandung Barat dan Kabupaten Sukabumi.
"Dropping air bersih ini bertahap dan sisanya menyusul, Penyaluran air bersih bisa sedikit meringankan beban masyarakat terdampak kekeringan," kata Rizkya, dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (21/8/2023).
Para penerima bantuan merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan air bersih. Setidaknya dalam satu bulan ke depan mereka tidak akan kesulitan air bersih lagi.
Khaeriyah, seorang warga Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung, mengaku senang dan bersyukur mendapat bantuan air bersih dari Golden Future Indonesia.
"Alhamdulillah dengan bantuan tersebut kami terbantu, terimakasih Golden Future Indonesia, seluruh relawan, dan para Donatur," kata Khaeriyah.
Seperti diketahui, bencana kekeringan di Indonesia 2023 melanda beberapa wilayah tanah air. Krisis air bersih terjadi karena mayoritas sumur warga yang menjadi sumber air bersih sudah mengering, hingga akhirnya harus membeli air untuk keperluan sehari-hari.
Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hal tersebut merupakan salah satu dampak dari fenomena El Nino yang terjadi di Indonesia hingga pertengahan bulan Juli 2023, tercatat 63 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau.
"Pada awal Agustus 2023 ini sebanyak 69 persen wilayah Indonesia masuk musim kemarau," dikutip dari unggahan akun Instagram resmi BMKG.
Sementara itu, Directur Program Golden Future Indonesia, Aryo Nur Firdaus, menambahkan, hadirnya program bantuan Golden Future Indonesia itu diharapkan dapat menjadi solusi bagi warga setempat sehingga tidak merasa kesulitan lagi untuk memenuhi kebutuhan air.
Baca juga: Antisipasi Kekeringan, Ganjar Distribusikan 7,1 Juta Liter Air Bersih di Wilayah Jawa Tengah
“Kami sangat bersyukur karena bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga terdampak. Di sisi lain, kolaborasi dibutuhkan untuk menangani masalah kekeringan ini, dan InsyaAllah Golden Future Indonesia akan terus berikhtiar untuk bersama mengatasi bencana kekeringan di berbagai titik di Indonesia,” ucap Aryo.