Viral Pj Bupati Maluku Tengah Serahkan Bendera Sekaligus Petinya ke Pembawa Baki, Akui Disengaja
Penjabat Bupati Maluku Tengah, Muhammat Marasabessy viral saat menyerahkan bendera merah putih beserta dengan peti penyimpanannya ke paskibraka.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM – Momen unik terjadi saat Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah (Malteng), Muhammat Marasabessy memberikan bendera merah putih ke Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonedia (RI), di Masohi, Kamis (17/8/2023) lalu.
Dalam video yang diunggah oleh akun Tiktok @opela_kariuw, memperlihatkan momen unik Muhammat Marasabessy menyerahkan Bendera Pusaka justru sekaligus dengan peti penyimpanannya yang berada tepat di depannya kepada petugas paskibraka.
Seharusnya, pria yang kerap disapa Mat Marasabessy hanya perlu menyerahkan bendera pusaka yang berada di dalam peti tersebut ke pembawa baki.
Dalam video itu, Mat Masabessy disebut-sebut gugup atau grogi.
Sebab, tak hanya salah saat memberikan bendera pusaka, namun Mat Marasabessy juga menyenggol mic atau pengeras suara.
“Bupati Grogi atau Tidak Tahu? Bukan Hanya Bendera, Petinya Ikut Dikasih Paskibraka,” tulis keterangan dalam video tersebut.
Baca juga: Viral Rekaman CCTV Aksi Pria Cekik Remaja di Sebuah Gang, Diduga Pemicunya karena Masalah Asmara
Video itu kini viral dan telah dilihat lebih dari 3,5 juta kali di TikTok.
Berdasarkan kolom komentar video tersebut, terlihat warganet menyayangkan sikap Mat Marasabessy.
Sebab, Mat Marasabessy dinilai tidak tahu-menahu cara yang benar dalam memberikan bendera pusaka ke Paskibraka.
Tak hanya warganet, selaku pengunggah video, Levi Kariuw juga menyayangkan hal tersebut.
Levi menambahkan, upacara 17 Agustus dilaksanakan sejak dahulu kala seharusnya bisa memperkecil risiko kekeliruan.
Terlebih Mat Marasabessy telah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sejak lama.
“Pj Bupati itu orang lama di ASN. Jadi, upacara 17 agustus bukan hal yang baru. Untuk itu, kesalahan sekecil apapun harus dihindari. Ini membuktikan bahwa Pj Bupati tidak siap,” kata Levi, Sabtu (19/8/2023), diktutip dari TribunAmbon.
Ia menilai seharusnya Mat Marasabessy lebih siap saat melaksanakan upacara HUT ke-78 RI.
Namun, sebagai manusia biasa Levi juga memaklumi kesalahan tersebut.
“Selaku manusia biasa dapat dimaklumi. Tapi sebagai pejabat publik dengan segudang pengalaman, ini sangat disayangkan. Harusnya lebih siap, pasalnya ada makna pengorbanan, perjuangan, dan segalanya dalam prosesi pengibaran bendera,” ucap Levi Kariuw.
Mat Marasabessy Ngaku Kejadian Disengaja
Mat Marasabessy mengatakan sudah mendapatkan instruksi dari panitia pelaksana terkait tahapan pelaksanaan upacara hingga penyerahan bendera hingga selesai.
Namun, ia menginginkan suatu hal baru yang bisa ia lakukan selama itu tidak bertentangan dengan aturan yang ada.
Ia menegaskan gerakan yang ada dalam video itu memang disengaja, dengan maksud mensakralkan Sang Saka Merah Putih, baki harus diangkat untuk diperlihatkan terlebih dulu baru kemudian diturunkan dan diangkat bendera untuk diserahkan kembali ke Paskibra yang bertugas.
"Nah, jadi ini yang memang saya mau jelaskan. Jadi itu bahkan saya dibilang (kasi tau) ulang-ulang, nanti ajudan yang buka peti saya angkat taru (ke atas baki yang dibawa Paskibra), tapi saya bilang enggak usah nanti saya aja," kata Marasabessy di Masohi, Sabtu (19/8/2023), dikutip dari TribunAmbon.
Ia juga mengatakan prosesi tersebut telah disimulasikan saat penyerahan bendera kepada Paskibraka di Pandopo Bupati, sebelum dibawa naik ke panggung utama, di mana Inspektur Upacara berdiri.
"Itu sudah dari Pandopo juga saya bikin begitu," jelas dia.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunAmbon.com/Lukman Mukadar/Rahmat Tutupoho)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.