Orangtua Bayi Tertukar di Bogor Disarankan Dapatkan Pendampingan Psikologis, Ini Alasannya
Pasalnya, mereka sudah sama-sama merawat bayi selama setahun lamanya dengan penuh kasih sayang.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Dua keluarga bayi tertukar di Kabupten Bogor Jawa Barat disarankan mendapatkan pendampingan psikologi.
Kedua orangtua diketahui telah melakukan tes DNA di Puslabfor Polri yang berada di Kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Senin (21/8/2023).
Baca juga: Kasus Bayi Tertukar di Bogor: Kedua Ibu Bersiap Jika Hasil Tes DNA Tidak Identik, Simak Pengakuannya
Rasa cemas dan gelisah pun pasti dirasakan oleh kedua orang tua tersebut.
Apabila terbukti bayi mereka tertukar, tentunya rasa yang campur aduk yang tak ternayangkan akan dirasakan oleh kedua belah pihak.
Pasalnya, mereka sudah sama-sama merawat bayi selama setahun lamanya dengan penuh kasih sayang.
Atas hal itu, kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho meminta adanya pendampingan psikologi untuk kliennya dan juga ibu B.
"Karena ini betul-betul menguras emosi, tenaga, pikiran antar ibu ini. Karena sangat sulit untuk melepas kedua anak yang sudah dirawat selama satu tahun lebih," ujarnya kepada wartawan.
Berita Rekomendasi"Kedepan baiknya bagaimana antar dua keluarga, ada pendampingan trauma healing dari unit gabungan," tambahnya.
Ia pun mengakui bahwa hal ini memanglah tekanan batin yang dirasakan oleh keduanya sangatlah berat.
Belum lagi, jika terbukti bayi mereka tertukar maka diperlukan waktu untuk saling adaptasi dengan bayi mereka masing-masing.
Namun, kata dia, jalan ini lah yang terbaik untuk kedepannya.
Baca juga: Dian Beri Pesan ke Siti usai Tes DNA, Masih Yakin Bayi yang Dirawat Merupakan Anak Kandungnya
"Tapi bagaimanapun ini berkaitan dengan nasab seseorang dan sangat penting, akibat hukum yang ditanggung karena harus tertukar," pungkasnya.
Penulis: Muamarrudin Irfani
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Usai Lakukan Tes DNA Silang, Orang Tua Bayi Tertukar di Bogor Perlu Trauma Healing, Ini Alasannya