Ketua BEM FMIPA UNS Solo Mengaku Dipukul Sopir Dekanat, Lima Pukulan Mendarat di Wajahnya
Sopir Dekanat FMIPA UNS Solo dilaporkan ke polisi diduga telah melakukan pemukulan ke mahasiswa. Korban merupakan Ketua BEM FMIPA UNS Solo.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNNEWS.COM - Kasus kekerasan terhadap mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo diduga dilakukan oleh sopir Dekanat FMIPA berinisial YP.
Korban dalam kasus kekerasan ini merupakan Ketua BEM FMIPA UNS Solo bernama Muhammad Khoirul Umam (19).
Korban mengaku dipukul dan sempat diancam akan dibunuh oleh YP pada Rabu (23/8/2023) sore.
Muhammad Khoirul Umam menerangkan ada dua lokasi kejadian pemukulan yang ia alami.
Kasus kekerasan ini kemudian dilaporkan ke Mapolresta Solo.
Baca juga: Mahasiswa UNS Ingin Adukan Soal Dugaan Korupsi ke Pemkot Solo, Ini Jawaba Gibran
Saat ditemui, korban mengaku mendapatkan lima kali pukulan yang mendarat di bagian wajah.
Kejadian pemukulan pertama kali terjadi di dalam mobil Dekanat disaksikan oleh dua pejabat Dekanat FMIPA.
Itu usai korban dipanggil oleh pihak rektorat setelah mengadakan acara pengenalan organisasi mahasiswa.
"Kita dijemput oleh sopir untuk ke rektorat. Setelah dari sana kita beranjak untuk pulang, nah di situ kejadiannya. Di perjalanan pulang saya duduk di depan, samping saya adalah pelaku dan di belakang saya adalah dekan dan wakil dekan," ujar Umam saat ditemui di Mapolresta Solo, Kamis (24/8/2023) siang.
"Di situ sopir bertanya, mas orang mana. Saya jawab saya orang Tangerang, dia jawab kamu tahu nggak atitute orang Solo itu kaya gimana? Sini saya ajari, langsung saya dipukul di rahang sebelah kanan. Kemudian dari Dekanat bilang sudah-sudah jangan memakai kekerasan," tambahnya.
Baca juga: Mahasiswa UNS Solo Meninggal di Kamar Kos, Tak Ditemukan Tanda Kekerasan, Diduga Menderita Sakit
Tidak sampai di situ, Umam mengaku kembali mendapatkan pemukulan dan juga ancaman pembunuhan dari pelaku.
"Setelah sampai di fakultas saya kembali didatangi dan ditonjok di rahang sebelah kanan juga, dia menggunakan tangan kiri. Saya mundur karena reflek menjauh terus dia bilang kamu diam, diam kamu. Kemudian saya ditonjok lagi dan dipegang baju saya dan didorong," kata dia.
Kejadian tersebut diakui Umam berada di area fakultas tepatnya di taman dekat Masjid.
Di lokasi yang sama, korban mengaku mendapat ancaman akan dibunuh yang sempat ia rekam dengan rekaman suara.
Baca juga: Dugaan Korupsi di UNS Solo, Penyimpangan Dana hingga Kuota Mahasiswa Jalur Mandiri Dilebihkan
"Diancam dan kemudian akan dibunuh, kemudian dipukuli di sebelah dahi dan rahang juga, kemudian di paha sebelah kanan dan kaki sebelah kanan. Dan yang paling saya ingat ketika dia menjambak rambut saya dan mengatakan 'saya bunuh kamu'," ungkap Umam.
Umam menerangkan bahwa saat kejadian ada dua mahasiswa dan satu satpam yang menyaksikan.
Karena kejadian itu, bersama dengan mantan Ketua BEM FMIPA, Umam melaporkan insiden pemukulan itu Mapolresta Solo.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul KRONOLOGI Pemukulan Ketua BEM FMIPA, Berawal dari Dijemput Mobil Dekanat