Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Pengakuan Kuli Bangunan Pembunuh Dosen UIN Surakarta: Sakit Hati Disebut Tukang Amatiran

Berikut ini sejumlah pengakuan DF terkait pembunuhan dosen UIN Raden Mas Said Surakarta.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in 4 Pengakuan Kuli Bangunan Pembunuh Dosen UIN Surakarta: Sakit Hati Disebut Tukang Amatiran
TRIBUNSOLO.COM/ANANG MA'RUF
Wahyu Dian Silviani (tengah), pelaku di Mapolres Sukoharjo, Jumat (25/8/2023) (kiri dan kanan). Berikut sejumlah pengakuan DF terkait pembunuhan dosen UIN Raden Mas Said Surakarta. 

"Ini pembunuhan berencana," kata AKBP Sigit, Jumat, seperti diberitakan TribunSolo.com.

Saat melakukan aksinya, pelaku datang dari depan rumah dan menaiki pagar rumah korban.

Setelah itu, pelaku masuk ke dalam rumah dan mengeksekusi korban.

"Itu dibunuh di ruang tengah, saat itu korban ada di ruang tengah," papar AKBP Sigit.

Sebagai informasi, pelaku dijerat Pasal 340 KUH Pidana atau Pasal 338 KUH Pidana atau Pasal 339 KUH Pidana atau Pasal 365 ayat (3) KUH Pidana dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.

Sebelumnya, AKBP Sigit mengatakan, korban saat ditemukan didapati beberapa luka.

"Indikasi memang ada kekerasan dan ada beberapa luka di bagian kepala, namun saat ini masih pendalaman," ungkapnya, Kamis, dilansir TribunSolo.com.

Baca juga: Profil Wahyu Dian Silviani, Dosen UIN Surakarta yang Ditemukan Tewas, Korban Punya 3 Gelar Akademik

(Kiri) Wahyu Dian Silviani, dosen UIN Raden Mas Said Surakarta. (Kanan) Pelaku pembunuh Wahyu Dian Silviani saat sesi jumpa pers Polres Sukoharjo di Mapolres Sukoharjo, Jumat (25/8/2023).
(Kiri) Wahyu Dian Silviani, dosen UIN Raden Mas Said Surakarta. (Kanan) Pelaku pembunuh Wahyu Dian Silviani saat sesi jumpa pers Polres Sukoharjo di Mapolres Sukoharjo, Jumat (25/8/2023). (TRIBUNSOLO.COM/ANANG MA'RUF)
Berita Rekomendasi

Luka korban itu berada di bagian kepala, yang didapati beberapa sayatan di bagian pipi sebelah kanan korban.

"Ini masih dugaan saja, kalau dugaan bisa macam-macam."

"Entah itu pacaran karena cemburu, entah itu iri atau seperti apa. Namun kita belum tahu," kata AKBP Sigit.

Baca juga: Dosen Wanita di Sukoharjo Diduga Tewas Dibunuh, Ini Komunikasi Terakhir Korban dengan Temannya

Setelah ditemukan, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Moewardi Solo untuk diautopsi.

Sementara itu, polisi mendatangi rumah di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jumat (25/8/2023).

Rumah tersebut adalah lokasi saat korban ditemukan tergeletak tak bernyawa.

Puluhan warga juga terlihat memadati tempat kejadian perkara (TKP).

Sejumlah barang bukti yang terlihat diamankan yakni kasur dan dua buah bantal yang terkena bercak darah.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunSolo.com/Anang Ma'ruf Bagus Yuniar) (Kompas.com/Labib Zamani)

Berita lain terkait Sukoharjo

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas