Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap Hubungan Ibu Dosen UIN Solo dengan Kuli Bangunan: Saling Kenal, Dibunuh gegara Sakit Hati

Berikut fakta hubungan ibu dosen UIN Solo dengan kuli bangunan yang membunuhnya. Saling kenal hingga motif gegara sakit hati.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in Terungkap Hubungan Ibu Dosen UIN Solo dengan Kuli Bangunan: Saling Kenal, Dibunuh gegara Sakit Hati
Kolase Tribunnews.com: TribunSolo.com/Istimewa dan Tribun Jateng/Muhammad Sholekan
(Kiri) Wahyu Dian Silviani, dosen UIN Raden Mas Said Surakarta. (Kanan) Pelaku pembunuh Wahyu Dian Silviani saat diamankan pihak kepolisian. Berikut terungkapnya hubungan ibu dosen UIN Solo dengan kuli bangunan yang membunuhnya. 

"Ternyata, setelah selidiki, yaitu yang diduga (pelaku) kerja dengan korban juga, membangun, merehab rumahnya korban," urai Sigit saat konferensi pers.

Baca juga: Dwi Feriyanto Ceritakan Detik-detik Bunuh Dosen UIN Raden Mas Said, Aksi Dilakukan Tengah Malam

Potret perumahan Graha Tempel di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Kamis (24/8/2023) digegerkan dengan penemuan mayat perempuan di dalam rumahnya.
Potret perumahan Graha Tempel di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Kamis (24/8/2023) digegerkan dengan penemuan mayat perempuan di dalam rumahnya. (TribunSolo.com/Anang Ma'ruf)

Motif pembunuhan

Dirunut dari awal, pembunuhan bermula saat pelaku bekerja merenovasi rumah korban pada pada Senin (21/8/2023).

Pelaku mengaku saat bekerja mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan.

Ia dikatai oleh korban dengan sebutan tukang amatiran hingga tolol.

Perlakuan itu pelaku dapatkan karena korban menilai pekerjaannya tidak sesuai dengan harapan.

"Korban mengatakan hasil kerjanya (pelaku) jelek, juga dikatain tolol," kata Sigit.

Pelaku yang sakit hati kemudian merencanakan pembunuhan hingga berusaha menghilangkan jejak kejahatannya.

Kronologi pembunuhan

Berita Rekomendasi

Dirangkum dari Kompas.com, kronologi pembunuhan bermula saat pelaku menyiapkan alat untuk melukai korban berupa pisau.

Benda tajam tersebut pelaku bawa dari lokasi proyek sebelumnya.

Singkat cerita, pelaku kemudian jalan kaki dari rumahnya untuk mendatangi korban pada Rabu (23/8/2023) tengah malam.

Waktu itu, korban sedang berada di rumah teman yang bersebelahan dengan rumahnya.

Pelaku masuk ke dalam rumah lewat dengan cara menaiki pagar.

Di dalam rumah, pelaku melihat korban sedang tidur di ruang tamu.

Pelaku langsung menodong korban untuk memintanya diam dan jangan berteriak.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas