Keluarga Dosen UIN Solo Ragu Korban Dibunuh karena Ucapannya: Tidak Masuk Akal, Pasti Fitnah Itu
Dosen UIN Raden Mas Said Solo, Wahyu Dian Silviani (34), tewas dibunuh kuli bangunan yang merenovasi rumahnya, D. Keluarga ragu dengan motif pelaku.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Nabila tak percaya jika kakak kandungnya berkata kasar kepada pelaku D.
Seminggu sebelum kejadian pembunuhan, Nabila mengaku sempat mengunjungi kakaknya di Surakarta selama dua minggu, mulai tanggal 2 sampai 17 Agustus 2023.
"Kalau pelaku bilang kakak saya tololin dia, padahal kakak saya ngecek ke rumah itu hanya datang melihat."
"Pas ke sana, kakak saya malah izin sopan kepada tukang itu. Suwun Pak, suwun," terang Nabila, Sabtu (26/8/2023), melansir Kompas.com.
Nabila mengingat ada empat tukang, termasuk pelaku, yang mengerjakan renovasi rumah kakaknya.
Saat siang hari, lanjut Nabila, kakaknya selalu perhatian membeli makanan untuk para tukang.
"Saya saksi, saya dua minggu di sana, saya melihat mereka bekerja."
"Kakak saya sering cariin siang-siang itu es, cariin makanan gorengan, itu pedulinya kakak saya," terangnya.
Sosok Dian di mata rekan kerja
Di mata rekan kerjanya, Dian juga dikenal sebagai pribadi yang santun.
Dekan FEBI UIN Raden Mas Said, Muhammad Rahmawan Arifin mengatakan, korban dikenal ramah di lingkungannya bekerja.
Ia juga menyebut, korban tak pernah berkata kasar dengan siapa pun.
Baca juga: Kata Tukang Amatiran Disebut Buat Kuli Bangunan Nekat Bunuh Dosen UIN Solo, 2 Hari Rencanakan Aksi
"Selama saya saksi almarhumah tidak pernah menyampaikan kata-kata yang jangankan menyakitkan, menyinggung saja tidak pernah," ujarnya.
Bahkan, kata Arifin, setiap berkomunikasi korban selalu menggunakan bahasa yang halus.
"Bahasa yang digunakan Bu Dian ini sangat halus, tidak meledak seperti orang membentak," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.