Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teror Suara Langkah Kaki di Atas Genting Rumah 3 Minggu Sebelum Dosen UIN Surakarta Tewas Dibunuh

Nabila menyebut sebelum ditemukan tewas terbunuh sempat ada teror di rumah kakaknya, yakni suara langkah kaki di atas atap rumah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Teror Suara Langkah Kaki di Atas Genting Rumah 3 Minggu Sebelum Dosen UIN Surakarta Tewas Dibunuh
TRIBUNSOLO.COM/ANANG MA'RUF
Wahyu Dian Silviani (tengah), pelaku di Mapolres Sukoharjo, Jumat (25/8/2023) (kiri dan kanan). Nabila, adik dari Wahyu Dian Silviani (34), Dosen UIN Raden Mas Said, Surakarta yang dibunuh kuli bangunan, menyebut sebelum kakaknya ditemukan tewas terbunuh sempat ada teror di rumah kakaknya. 

Suparman (35), paman Dian mengungkapkan keraguannya atas motif pelaku pembunuh Dosen UIN Raden Mas Said Kota Solo itu.

Menurutnya, Dian dikenal santun dan tidak pernah memiliki masalah selama tinggal di Lingkungan Abian Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Mataram, NTB.

"Tidak ada sama sekali dia pernah ada masalah di sini. Dia kalau ngomong santun dan memang tidak suka banyak ngomongnya," kata Suparman, Minggu (27/8/2023).

(Kiri) Wahyu Dian Silviani, dosen UIN Raden Mas Said Surakarta. (Kanan) Pelaku pembunuh Wahyu Dian Silviani saat diamankan pihak kepolisian. Berikut terungkapnya hubungan ibu dosen UIN Solo dengan kuli bangunan yang membunuhnya.
(Kiri) Wahyu Dian Silviani, dosen UIN Raden Mas Said Surakarta. (Kanan) Pelaku pembunuh Wahyu Dian Silviani saat diamankan pihak kepolisian. Berikut terungkapnya hubungan ibu dosen UIN Solo dengan kuli bangunan yang membunuhnya. (Kolase Tribunnews.com: TribunSolo.com/Istimewa dan TribunJateng.com/Istimewa)

Karenanya, tidak mungkin keponakannya itu mengejek pelaku DF (23), mengingat sosok Dian yang ramah, santun, dan terpelajar.

"Tidak masuk akal, itu pasti pelakunya fitnah itu. Dian itu sangat sederhana. Ngomong tidak terlalu. Apalagi sampai ada yang bilang dia mengatai pelaku. Itu pasti tidak benar, dia itu orang terpelajar pasti bisa jaga omongannya," kata Suparman.

Kebiasaan Korban Diungkap Tetangga

Dedi Supriadi (35), tetangga Dian menjelaskan, kebiasaan almarhumah selama di Mataram kerap membeli nasi kuning ketika pulang dari Solo, Jawa Tengah.

"Dia sering beli nasi kuning sama ibunya. Jadi kalau kemana-mana tidak pernah sendirian," kata Dedi.

BERITA REKOMENDASI

Selain dikenal jarang keluar rumah sendirian, Dian dikenal cerdas karena sukses kuliah di Australia dan menjadi dosen UIN Raden Mas Said Solo.

Baca juga: Terungkap Hubungan Ibu Dosen UIN Solo dengan Kuli Bangunan: Saling Kenal, Dibunuh gegara Sakit Hati

"Dia dosen yang tugas di Solo. Kalau tidak salah hari Senin (28/8/2023) akan berangkat S3 ke Inggris," ungkap Dedi.

Pelaku pembunuhan dosen UIN Surakarta Wahyu Dian Silviani (34) tertangkap.

Pelaku ternyata adalah kuli bangunan yang bekerja merawat rumah korban di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah ini.

Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit membenarkan bila pelaku pembunuhan ini adalah kuli bangunan yang turut bekerja
dalam proses renovasi rumah korban.


Pelaku pembunuhan berinsial DF. Pelaku ditangkap di rumahnya.

"Setelah tadi pagi dini hari kita cek dan ricek semuanya, ternyata bukan temen dekat, bukan pacar, dan bukan
yang istilahnya kenal nomor HP, enggak," kata Kapolres.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas