Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari ini Jenazah Arist Merdeka Sirait Dimakamkan di Kampung Halaman, Disamping Makam Abangnya

Tiba di kampung halaman, hari ini jenazah Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait dimakamkan di samping makam abangnya.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Hari ini Jenazah Arist Merdeka Sirait Dimakamkan di Kampung Halaman, Disamping Makam Abangnya
Kolase foto dok/ist
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait. Arist Merdeka Sirait, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) meninggal dunia pada Sabtu (26/8/2023). Hari ini Selasa (29/8/2023) almarhum dimakamkan di kampung halaman, Porsea, Toba, Sumut. 

TRIBUNNEWS.COM, BALIGE - Jenazah Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait bakal dimakamkan hari ini, Selasa (29/8/2023) di kampung halamannya, Porsea, Toba, Sumatera Utara.

Semasa hidupnya, Arist Merdeka Sirait berpesan, makamnya mesti ditempatkan di samping makam abangnya yang adalah mantan Praeses HKBP Pendeta Midian Sirait.

Pihak keluarga pun hingga H-1 pemakaman masih melakukan serangkaian persiapan.

Usai pemakaman, pihak keluarga bakal lakukan acara adat Manuan Ompuompu (menanam bunga Ompuompu).

Diketahui, Arist Merdeka Sirait meninggal dunia pada usia 63 tahun di RS Polri Said Sukanto, Jakarta,  Sabtu (26/8/2023) pagi pukul 09.00 WIB

Kemudian jenazahnya dibawa ke rumah duka RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat

Arist Merdeka Sirait terindikasi mengidap penyakit infeksi saluran kemih dan sudah menyebar ke organ-organ lainnya.

Berita Rekomendasi

Akibatnya, sebelum meninggal dunia, Arist Merdeka Sirait sempat keluar masuk rumah sakit.

Arist Merdeka Sirait Dimakamkan di Kampung Halaman Hari ini

Ketua Komnas PA Arist Merdeka bakal dimakamkan Selasa (29/8/2023) di kampung halamannya.

Semasa hidupnya, ia berpesan, makamnya mesti ditempatkan di samping makam mantan Praeses HKBP Pendeta Midian Sirait.

Sebelum dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan, keluarga menggelar acara adat Senin (28/8/2023) di Jakarta.

Baru pada hari ini Selasa (29/8/2023) siang tiba di Bandara Silangit.

Setelah beranjak dari Bandara, jasad Arist Merdeka langsung dibawa ke Gereja HKBP di kampung tersebut lalu dimakamnkan di pemakaman keluarga.

"Setiap ia datang ke kampung kita ini, ia (Arist Merdeka Sirait) selalu pesankan harus dimakamkan di samping abangnya, Pendeta Midian Sirait," ujar Adik Arist Merdeka, Pagaruddin Sirait saat berada di areal makam, Senin (28/8/2023).

Arist Merdeka Sirait Dikenal Baik dan Dekat dengan Keluarga

Bagi keluarga, Arist Merdeka dikenal sebagai sosok yang baik hati dan dekat dengan keluarga.

Misalnya, walau ia tinggal di Jakarta, namun tetap punya perhatian bagi keluarga yang ada di lampung halaman, Desa Bius GU Barat, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba.

Rosta Munthe, adik ipar Arist Merdeka Sirait mengutarakan, almarhum sudah mulai mendapatkan gangguan kesehatan secara signifikan dua bulan terakhir.

"Sakitnya mulai memburu dua bulan terakhir. Ia dikenal sebagai sosok yang baik bagi keluarga," Rosta Munthe (60).

Berada di areal makam, pihak keluarga juga telah membersihkan sebagai persiapan pemakaman Arist Merdeka.

Usai pemakaman, pihak keluarga bakal lakukan acara adat Manuan Ompuompu (menanam bunga Ompuompu).

"Pascapenguburan, keluarga akan lakukan manuan ompuompu di areal makam," sambungnya.

"Secara jujur, saya merasa kehilangan karena beliau ini orangnya baik terhadap keluarga. Apalagi suami saya, adiknya, baru saja meninggal dunia sebulan lalu," tuturnya.

Arist Merdeka Sirait meninggal Sabtu, (26/8/2023).
Arist Merdeka Sirait meninggal Sabtu, (26/8/2023). (Tangkap layar akun Instagram Komnas PA Jatim)

Ia kisahkan, komunikasi terakhir pada tanggal 16 Agustus. Kehilangan sosok inspiratif ini membuat keluarga tak sanggup berkata-kata.

Pembicaraan soal rencana pembuatan tugu keluarga juga kerap menjadi muatan perbincangan yang kerap dilontarkan Arist Merdeka.

"Pembicaraan kami yang terakhir itu pada bulan Agustus," tuturnya.

Hingga saat ini, pihak keluarga masih mempersiapkan acara pemakaman Arist Merdeka esok hari.

Keluarga: Arist Merdeka Sirait Terpanggil untuk Memperhatikan Anak-anak

Masyarakat Toba berduka atas berpulangnya Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait.

Keluarga yang tinggal di Toba juga merasakan kesedihan mendalam.

Adik ipar Arist Merdeka, Kristina boru Situmorang menyampaikan rasa kagumnya pada Arist Merdeka yang berjibaku memperhatikan nasib anak-anak korban pelecehan seksual.

Sejauh penuturannya, Arist Merdeka adalah anak kedua dari 6 bersaudara.

Ia lahir di Porsea dan bertumbuh di Pematangsiantar.

Sebagai adik kandung Pendeta Midian Sirait, ia ternyata sudah berpesan agar dimakamkan di samping makam abangnya.

"Dia adalah anak kedua dari 6 bersaudara. Dia juga adalah adik kandung mantan Praeses HKBP Pendeta Midian Sirait," ujar Kristina Situmorang, adik ipar Arist Merdeka Sirait, Minggu (27/8/2023).

Sebagai sosok yang baik hati, Arist Merdeka memberikan dirinya sepenuhnya pada persoalan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan.

Keluarga merasa kehilangan sosok inspiratif ini.

Dalam keluarga, Arist Merdeka dikenal peduli, termasuk bagi keluarga yang tinggal di kampung halaman. Perhatian bagi keluarga tersebut yang meyakinkan keluarga bahwa keberpihakannya terhadap anak merupakan panggilan jiwa.

"Baik, bagi keluarga, beliau adalah orang yang peduli. Ia tetap pantau anak-anak kami bagaimana perkembangan prestasi dan kehidupan sehari-hari. Ia senantiasa beri perhatian bagi keluarga," tuturnya.

"Memang ia terpanggil dalam bidang yang ia geluti, kepedulian terhadap anak-anak. Terpanggil karena memang kita lihat ia begitu peduli, bukan sebatas profesi, tapi lebih pada panggilan jiwa," tuturnya.

Baca juga: Ikut Berduka, Cornelia Agatha Kenang Jasa Artist Merdeka Sirait Perjuangkan Hak Anak

Rasa kagum terhadap Arist Merdeka, membuat Kristina Situmorang berharap ada yang dapat menggantikannya.

"Kami keluarga merasa kagum melihat perjuangannya. Ia membela pada kasus anak lahir dari hatinya. Ia menjadi pioner membela hak anak," sambungnya.

"Kami juga dari keluarga berharap ada pengganti beliau," sambungnya.

"Yang kita tahu, beliau sudah berpesan harus dimakamkan di samping makam abangnya Pendeta Midian Sirait," pungkasnya.

Rekam Jejak Merdeka Sirait, Pejuang Hak-hak Anak, Kawal Kasus Angeline Hingga Galasky

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait meninggal dunia di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur (Jaktim), Sabtu (26/8/2023).

Kabar meninggalnya Arist Merdeka Sirait telah dikonfirmasi oleh akun Instagram Komnas Perlindungan Anak, @komnasanak. Arist Merdeka Sirait berpulang di usia 63 tahun karena sakit.

Kabar duka atas meninggalnya Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menjadi pukulan berat bagi semua pihak, mengingat sosoknya sangat berperan penting dalam memperjuangkan hak anak di Indonesia.

Hingga akhir hayatnya Arist Merdeka Sirait terus melakukan upaya pemenuhan hak dan memberikan perlindungan anak, khususnya bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum.

Tak jarang Arist Merdeka Sirait tampil di media untuk mengawal kasus-kasus yang berkaitan dengan perlindungan anak mulai dari Jakarta sampai ke pelosok kabupaten atau kota.

Profil Arist Merdeka Sirait

Arist Merdeka Sirait lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 17 Agustus 1960. Sejak tahun 2010 sosoknya menjadi Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menggantikan tugas Seto Mulyadi alias Kak Seto.

Sebelum menjadi Komnas PA, Arist mengawali kariernya sebagai seorang aktivis yang aktif dalam kegiatan organisasi buruh dan LSM.

Dia juga pernah menjadi aktivis perlindungan anak semasa tahun 1981.

Kecintaannya kepada anak–anak Indonesia mendorong Arist untuk mendirikan Yayasan Komite Pendidikan Anak Kreatif (Kompak) Indonesia pada tahun 1987 untuk memberikan pendidikan yang setara buruh anak buruh yang berusia di bawah tahun agar bisa mendapatkan Pendidikan layaknya masyarakat lain.

Selama belasan tahun menjabat sebagai Komnas PA, sejumlah kasus yang berhubungan dengan perlindungan anak telah berhasil ditangani oleh Arist.

Berikut deretan kasus fenomenal yang pernah ditangani Arist Merdeka Sirait :

Kasus Angeline

Kasus Angeline, anak usia 8 tahun yang hilang sejak Mei 2015 yang kemudian ditemukan dalam keadaan tewas dan dikubur di rumah ibu angkatnya, Margareth sempat menjadi sorotan publik.

Saat mengawal kasus ini Ariest mengungkap bahwa pihaknya kerap mendapatkan kecaman. Seperti penasihat hukum Margriet yang secara blak-blakan menyudutkan Arist dan lembaganya di media agar tidak lagi mengurus kasus Angeline.

Tak hanya itu Arist juga mendapatkan sejumlah terror mulai dari mobil dikejar, ban digembosi, hingga yang terparah kantor Komnas PA dibakar.

Arist menduga kantornya terbakar bukan karena kecelakaan. Lantaran saksi mata mendengar suara ledakan atau petasan di atap sebelum api muncul.

Kendati mendapat banyak kecaman, Arist dan tim tidak gentar mengawal kasus pembunuhan Angeline

Baca juga: Sebelum Meninggal, Arist Merdeka Sirait Derita Infeksi Saluran Kandung Kemih

Kasus remaja 15 tahun membunuh bocah 5 tahun

Warga Sawah Besar, Jakarta Pusat, pernah dihebohkan oleh kasus anak remaja berusia 15 tahun yang membunuh bocah berusia 5 tahun.

Kasus ini mendapat sorotan dari Komnas PA lantaran pembunuhan ini tergolong sadis karena pelaku melakukan aksinya secara sadar.

Menurut informasi yang telah ditayangkan sebelumnya pelaku membunuh korban yang sedang bermain ke rumahnya dengan cara menenggelamkannya ke bak mandi, dicekik, dan kemudian dimasukkan ke dalam lemari di kamarnya.

Meski tindakan tersebut salah dimata hukum namun Arist tetap mengawal kasus tersebut ia bahkan turut memberikan penjelasan kepada pihak kepolisian agar tak salah menangani kasus pembunuhan yang dilakukan remaja itu.

Kasus Galasky

Arist Merdeka Sirait pernah memutuskan turun tangan untuk menangani dugaan kasus eksploitasi Gala Sky serta konflik Doddy Sudrajat dengan keluarga Bibi Andriansyah.

Arist bahkan mengaku bersedia untuk menjadi saksi ahli dalam sidang perwalian hak asuh Gala Sky Andriansyah yang tengah bergulir di Pengadilan Agama Jakarta Barat.

Kasus Penganiayaan David Ozora

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menjadi pihak yang paling menyoroti perkembangan proses hukum terkait kasus AG, terkait kasus penganiayaan David Ozora oleh Mario Dandy.

Ini karena AG menjadi anak perempuan pertama yang menempati Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tangerang usai divonis bersalah oleh Hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dengan tuntutan 3 tahun dan 6 bulan penjara. (tribun network/thf/TribunMedan/Tribunnews)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas