Profil Ali Mazi, Gubernur Sultra yang Jabatannya Berakhir 5 September 2023, Hartanya Rp 30 Miliar
Berikut profil Gubernur Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi periode 2018-2023 yang mengakhiri masa jabatannya pada 5 September 2023.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi periode 2018-2023.
Ali Mazi diketahui akan mengakhiri masa jabatannya pada 5 September 2023 mendatang.
Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada Pasal 162 Ayat (2), masa jabatan kepala daerah dihitung lima tahun sejak dilantik.
Ali Mazi sebelumnya dilantik Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Gubernur lainnya di Istana Negara pada 5 September 2018 lalu.
Lantas siapa sosok Ali Mazi yang sudah menjadi orang nomor satu di Sulawesi Tenggara? Berikut informasi lengkapnya dirangkum Tribunnews.com, Selasa (29/8/2023):
Baca juga: PROFIL 9 Gubernur yang Berakhir Masa Tugasnya 5 September 2023: Ridwan Kamil, Ali Mazi hingga Ganjar
Profil singkat
Dikutip dari sultraprov.go.id, Ali Mazi lahir di Pulau Buton pada 25 November 1961 silam.
Dirinya menghabiskan masa kecil di Kota Bau Bau dan Buton, Sulawesi Tenggara.
Ia tercatat pernah bersekolah di SDN 165 Pasarwajo Buton (1968-1974); SMPN Pasarwajo (1974-1977); dan SMAN 2 Bau Bau (1977-1981).
Masuk perguruan tinggi, Ali Mazi merantau ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dirinya berkuliah di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta lulus tahun 1990 dengan mengabil juruan Ilmu Hukum.
Ali Mazi dengan modal Sarjana Hukumnya ia mendirikan Kantor Pengacara Ali Mazi - Associate.
Ia selanjutnya mengisi posisi strategis di sejumlah perusahaan.
Sebut saja seperti Direktur Utama PT Daka Putra Rekatama (1992-2002); Komisaris Utama PT Sultra Airline (1991-2002); dan hingga Komisaris Utama PT Hyundai Elektronik Niaga sejak tahun 2008.
Baca juga: Profil Viktor Bungtilu Laiskodat, Gubernur NTT yang Masa Jabatannya akan Segera Berakhir
Karier Politik
Ali Mazi mulai perjalanan karier politik dengan menjadi kader Partai Golkar pada tahun 2004.