Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sering Dianiaya, Dua Bocah di Dumai Bunuh Ibu Tiri, Mengaku Tak Menyesal karena Lampiaskan Dendam

Kasus pembunuhan wanita di Dumai menghebohkan warga. Pelaku pembunuhan merupakan suami dan anak tiri korban. Diduga pelaku memendam dendam.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Sering Dianiaya, Dua Bocah di Dumai Bunuh Ibu Tiri, Mengaku Tak Menyesal karena Lampiaskan Dendam
Kolase Tribun-Video.com
Ilustrasi pembunuhan. Polisi mengamankan dua anak di bawah umur yang diduga melakukan pembunuhan ke ibu tiri. Keduanya lelah mengaku lelah dianiaya korban. 

TRIBUNNEWS.COM - Identitas jasad wanita yang ditemukan terbungkus karung di dalam got di Kelurahan Bukit Kapur, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, Riau terungkap.

Wanita bernama Kartini (41) diduga tewas dibunuh suami dan dua anak tirinya yang masih di bawah umur.

Suami korban hingga kini masih menjadi buron Polres Dumai, sedangkan dua anak tiri korban telah diamankan.

Diketahui, korban dan ketiga pelaku tinggal di RT 10 Kelurahaan Gurun Panjang, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai.

Ketua RT setempat, Sunan Hariono membeberkan fakta fakta sesungguhnya yang terjadi baik berdasarkan pernyataan anak-anaknya maupun keseharian warganya.

Baca juga: Motif Pembunuhan Wanita di Dumai, Korban Dibunuh Suami dan Dua Anak Tirinya yang Masih di Bawah Umur

Ia menambahkan, korban dan pelaku yang merupakan suaminya, merupakan warga yang baru saja pindah dari pulau Jawa ke Dumai, pada April 2023, yang mana awalnya suaminya bersama dua anaknya lebih dulu datang ke Dumai.

"Selang sebulan korban menyusul pelaku dan anak-anaknya ke Dumai, jadi pelaku dan korban ini merupakan pasangan duda anak satu dan janda anak satu yang sudah menikah. jadi anak kandung korban ini pelaku perempuan dan anak laki laki merupakan anak tiri korban," katanya, Senin (28/8/2023) kepada Tribunpekanbaru.com.

Berita Rekomendasi

Sunan menjelaskan, keseharian korban dan pelaku merupakan seorang pedagang Bakso, sedangkan anak nak korban tidak sekolah selama di kota Dumai.

Lebih lanjut dibeberkanya, korban dan pelaku (suami) memang sering ribut, bahkan dirinya pernah diminta suami korban untuk menasehati korban, agar hidup rukun.

"Saya pernah mendatangi mereka untuk menjadi penengah agar Rumah tangganya kembali harmonis, bahkan saya menasehati mereka itu pada Selasa (22/8/2023) sambil menyerahkan dokumen kependudukan mereka yang telah siap," imbuhnya.

Baca juga: Pengakuan Pelaku Pembunuhan Dosen UIN Solo Dianggap Janggal, Polisi Ancam Berikan Hukuman Tambahan

Berdasarkan keterangan pelaku (suami), Sunan menambahkan, bahwa Korban selalu bersikap kasar kepada anak anaknya, bahkan korban sempat hendak membunuh anak tirinya, menggunakan sebilah pisau dapur, untungnya pelaku sempat bertindak cepat dengan mengambil pisau dari tangan korban.

"Memang berdasarkan keterangan pelaku (suami) korban ini selalu kasar dengan anak anaknya, selalu marah tanpa sebab, bahkan korban tidak memperbolehkan anak anaknya untuk sekolah," sebutnya.

Tidak hanya itu, Tambahnya, Korban yang merupakan mantan TKI tersebut, sering kedapatan selingkuh dengan laki laki lain, oleh pelaku (suami) hal itu didapati dari obrolan mesra di media sosial korban dengan laki laki lainnya.

Sunan memaparkan, berdasarkan keterangan pelaku yang merupakan anak kandung dan tiri korban. Korban Dihabisi saat terlelap tidur dengan posisi terlentang, kemudian dipukul menggunakan palu besar dibagian dada oleh anak tiri korban, selanjutnya anak kandung dan suami juga ikut memukul hingga korban tewas.

Baca juga: Kejanggalan Kematian Dosen UIN Surakarta, Motif Pembunuhan hingga Suara Langkah Kaki di Atap Rumah

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas