Cukup Pakai KTP, Purwani Bisa Akses Layanan JKN yang Sat Set dan Anti Ribet
Dengan hanya menunjukkan KTP, peserta JKN kini lebih mudah dan cepat mengakses layanan kesehatan yang setara dan tanpa diskriminasi.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Pravitri Retno W
Setelah berhasil masuk, klik menu 'Kartu' yang ada di tengah bagian bawah JKN Mobile. Tampilan Kartu JKN akan langsung muncul. "Jadi lebih mudah, tidak ribet, dan cepet," ujarnya.
Dari loket pendaftaran, Joko hanya perlu menunggu untuk tindakan medis sesuai layanan kesehatan yang dituju, lalu pengambilan obat. "Itu sudah selesai dan kami sama sekali nggak bayar. Di sisi lain, waktu yang tersisa masih banyak, jadi bisa dipakai untuk bekerja," tambah pria yang berprofesi sebagai karyawan swasta ini.
Baca juga: Cara Cek Status Kepesertaan BPJS Kesehatan Secara Online, Bisa Lewat Aplikasi Mobile JKN
Janji Layanan JKN
Saat dikonfirmasi, petugas pendaftaran di Puskesmas Kebondalem Lor, Silvia Dwi, membenarkan hal tersebut. Saking mudah dan cepatnya mengakses layanan, peserta JKN hanya perlu menghabiskan waktu dua menit di bagian pendaftaran.
"Kalau pasien lama, dua menit selesai. Sementara pasien baru, mungkin sekira lima menit, karena masih harus memasukkan data baru, mencocokkan tanggal lahir, dan lainnya," kata Silvia.
Usaha ini sejalan dengan janji layanan JKN yang telah ditandatangani Kepala Puskesmas Kebondalem Lor, Widi Is Arum, pada 12 April 2023. Janji layanan JKN itu memuat tujuh komitmen manajemen Puskesmas Kebondalem Lor dan jajarannya untuk mendukung transformasi layanan yang cepat, mudah, dan setara bagi peserta JKN.
Pertama, menerima NIK/KTP/KIS Digital untuk pendaftaran pelayanan. Petugas hanya meminta pasien untuk memperlihatkan KTP atau menyebutkan NIK. Di momen ini, kata Silvia, ada sejumlah pasien yang baru mengetahui dirinya telah terdaftar sebagai peserta JKN.
"Terkadang ada pasien yang bilang tidak punya BPJS Kesehatan. Setelah kami cek NIK-nya, ternyata dia sudah terdaftar sebagai PBI," cerita Silvia.
Janji kedua, tidak meminta dokumen fotokopi kepada peserta sebagai syarat pendaftaran pelayanan. Ia tak memungkiri jika dulu, hal ini pernah dilakukan sebab sejumlah layanan belum terintegrasi. "Sekarang, karena sudah tersambung semua, pasien hanya perlu memperlihatkan KTP," lanjutnya.
Ketiga, memberikan pelayanan tanpa biaya tambahan. Silvia mengatakan, Puskesmas Kebondalem Lor tidak pernah mengenakan biaya tambahan bagi peserta JKN yang berobat. Bahkan sejumlah layanan diberikan secara cuma-cuma bagi peserta JKN. Misalnya kegiatan tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) untuk mendeteksi dini kanker leher rahim.
"Kami mengadakan tes IVA sebulan sekali dengan kuota 10 orang. Gratis untuk peserta JKN," tuturnya.
Komitmen keempat, melayani peserta yang berada di luar wilayah FTKP terdaftarnya sesuai ketentuan. Kelima, memberikan pelayanan obat yang dibutuhkan dan tidak membebankan peserta untuk mencari obat jika terdapat kekosongan obat.
"Jadi kami tidak akan pernah membebani pasien dengan meminta mereka membeli obat di luar puskesmas. Bagaimana pun caranya, puskesmas harus bisa mengatur keuangan agar obat pasien selalu tersedia," jelas Silvia.
Pada komitmen keenam, manajemen dan jajaran Puskesmas Kebondalem Lor juga melayani konsultasi online kepada peserta JKN. Terakhir, pihak Puskesmas melayani peserta dengan ramah tanpa diskriminasi.
Silvia menegaskan, pelayanan yang diberikan bagi para peserta JKN dan non-JK adalah sama. Begitu juga tindakan yang diberikan setara, sesuai dengan indikasi kesehatan pasien. "Jika ada tindakan medis yang tidak bisa dilakukan di faskes pertama, kami akan rujuk ke faskes kedua. Namun, tetap kami usahakan untuk dirawat di sini terlebih dahulu," ujar dia.