Delapan Hari Jenazah Imam Dianggap 'Mr X', Ternyata Korban Pembunhan Libatkan Oknum Paspampres
Kasus pembunuhan seorang pemuda asal Aceh, Imam Masykur oleh oknum anggota Paspampres terus bergulis.
Editor: Hendra Gunawan
Doyeh (45), warga sekitar mengungkapkan memang pernah ditemukan mayat pada tanggal tersebut di Bendung Curug.
Saat itu dirinya menerima laporan dari anak kecil melihat sesosok mayat tengah mengambang tanpa baju.
"Kita langsung lapor ke petugas dan kemudian tak lama langsung dievakuasi. Sekitar Pukul 13.00 WIB," kata dia.
Baca juga: Peran Ipar Praka RM dan 2 Warga Sipil di Kasus Penculikan dan Penganiayaan Imam Masykur
Diketahui Bendung Curug menjadi salah satu pembagi air Sungai Citarum ke Iragasi Kalimalang yang digunakan untuk kebutuhan sumber air minum warga Jakarta.
Pelaku Mengaku Polisi
Imam Masykur awalnya diculik bersama temannya berinisial H.
Imam Masykur dan H dibawa paksa para pelaku dari toko obat tempat mereka bekerja di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten pada 12 Agustus 2023.
Saat itu Praka RM bersama dua anggota lainnya mendatangi toko obat tempat Imam Masykur bekerja sekira pukul 20.00 WIB.
Dalam melakukan aksinya, para pelaku mengaku sebagai aparat kepolisian.
Kemudian mereka seolah-olah melakukan penangkapan terhadap Imam Masykur dengan menuduh korban sebagai pedagang obat-obat ilegal.
Ketiga oknum TNI tersebut kemudian memasukan Imam Maskur dan temannya H ke dalam mobil yang dikendarai kakak ipar Praka RM, Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan warga sipil.
Selama di perjalanan, Imam Syakur dan H disiksa.
Para pelaku pun sempat menghubungi keluarga korban dan mengirimkan video penganiayaan korban melalu ponsel.
Para tersangka diketahui sempat meminta tebusan Rp 50 juta kepada keluarga agar Imam Syakur bisa dibebaskan.