Selama Ini Ditutupi Perawat, RS Sentosa Bogor Baru Tahu Kasus Bayi Tertukar pada Mei 2023
Pihak RS Sentosa memilih melimpahkan kesalahan ke perawat dan mengaku juga menjadi korban.
Editor: Eko Sutriyanto

Dikatakan Gregg, selama ini perawatnya itu tidak pernah menginformasikan peristiwa itu ke rumah sakit.
"Dan (perawat) menutupi kasus begitu lama," tandasnya.
Pihak RS Sentosa sendiri baru mengetahui kasus itu pada Mei 2023 sehingga menurutnya RS Sentosa dalam kasus ini juga sebagai korban.
"Rumah sakit juga adalah korban karena tidak mendapat informasi itu," bebernya.
Mediasi buntu
Mediasi antara pihak rumah sakit dan pihak korban bayi tertukar di Polres Bogor masih berujung buntu atau belum mencapai kesepakatan.
Mediasi yang difasilitasi Polres Bogor tersebut berlangsung sekitar 1 jam 30 menit dihadiri kuasa hukum masing-masing pihak.
Kuasa Hukum Dian, Binsar Aritonang membeberkan apa yang terjadi selama mediasi tersebut.
"Hangat lah, suasananya cukup hangat, difasilitasi oleh Polres Bogor dihadiri langsung oleh Kanit PPA," kata Binsar Aritonang saat ditemui TribunnewsBogor.com di Mako Polres Bogor, Rabu (30/8/2023) sore.
Dalam mediasi tersebut, kata dia, pihak RS Sentosa menawarkan sejumlah hal sebagai upaya perdamaian namun apa yang ditawarkan pihak RS, kata dia, sementara ini ditolak baik oleh pihak korban Dian maupun pihak Siti Mauliah.
"Penawaran-penawaran tersebut saya rasa belum bisa menggantikan kerugian yang korban alami," kata Binsar Aritonang.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Mediasi Soal Bayi Tertukar Masih Buntu, Perawat Kembali Disalahkan, RS Sentosa Merasa Jadi Korban
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.