Cerita Korban Tabrakan Maut di Ngawi: Badan Penuh Pecahan Kaca, Pingsan hingga Kaget Atap Bus Lepas
Kecelakaan maut yang melibatkan Bus Eka dengan Bus Sugeng Rahayu terjadi di Jalan Raya Ngawi-Maospati. Berikut kesaksian korban selamat.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
Setibanya di lokasi kejadian, Bus Sugeng Rahayu bermaksud menghindari pejalan kaki, Atik Sujiati (57), yang diduga sedang menyeberang jalan.
Akibatnya, laju Bus Sugeng Rahayu memakan ruas lajur jalan sisi kanan.
Di saat yang bersamaan, muncul Bus Eka dari arah berlawanan. Kecelakaan pun tak terhindarkan.
Demikian disampaikan oleh Direktur Ditlantas Polda Jawa Timur (Jatim), Kombes Pol M Taslim Chairuddin.
"Menurut keterangan saksi yang ada di TKP dan kondektur Bus Eka, sopir Bus Sugeng Rahayu bermaksud menghindari pejalan kaki Atik Sujiati yang menyeberang jalan sehingga mengambil haluan ke arah kanan, jalur Bus Eka arah ke selatan," ungkapnya, Kamis.
Taslim menjelaskan, badan sisi depan kedua bus tersebut saling bertabrakan.
"Karena kurang memperhatikan arus lalu lintas (lalin) yang ada serta kurang hati-hatinya dan jarak sudah dekat."
"Sehingga terjadi tabrak depan kanan Bus Sugeng Rahayu, depan kanan Bus Eka, dan pejalan kaki," jelasnya.
Identitas korban tewas
Akibat insiden maut itu, tiga orang dinyatakan meninggal dunia. Mereka adalah:
1. Agus Susanto (28), warga Wlingi, Blitar, merupakan sopir Bus Sugeng Rahayu dengan nomor polisi W 7572 UY.
2. Catur Prasetyo (40), warga Karanggede, Boyolali, merupakan sopir Bus Eka dengan nomor polisi S 7551 US.
3. Atik Sujiati (57), warga Tambakromo, Kecamatan Geneng yang saat kejadian berjalan kaki.
Sementara itu, untuk korban luka-luka dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Geneng dan RSUD dr Soeroto, Ngawi.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/Christine Ayu Nurcahyanti/Luhur Pambudi, Kompas.com/Sukoco)