Ada Luka di Jasad Aktivis Perempuan Papua Michelle Kurisi, Penyebab Kematiannya Tunggu Hasil Autopsi
Polisi masih menyelidiki penyebab kematian Michelle Kurisi Doga, aktivis perempuan Papua yang diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata.
Penulis: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik Rewapatara
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Hingga saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kematian Michelle Kurisi Doga, aktivis perempuan Papua yang diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Termasuk terkait penyebab kematian Michelle Kurisi, polisi masih menunggu hasil autopsi terhadap jenazah korban.
Diketahui sebelumnya, Michelle Kurisi Doga ditemukan tak bernyawa di Distrik Kolawa, Kabupaten Lanny Jaya pada Kamis (31/8/2023) atau dua hari pasca peristiwa pembunuhan.
Saat ditemukan, jenazah Michelle dalam keadaan dikubur dan tertutup dedaunan.
Baca juga: KKB Diduga Jadi Pelaku Penembakan Warga Sipil dan Pembakaran Bangunan di Papua Tengah
Jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
"Dari sisi visual tadi terlihat hanya (luka akibat) senjata tajam, tetapi nanti kita tunggu hasil autopsi," ungkap Kapolres Jayawijaya AKBP Herie Wibowo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis.
Kapolres Jayawijaya memastikan dirinya ikut serta mengevakuasi jenazah Michelle Kurisi.
"Jenazah tadi rombongan pertama sudah tiba di RSUD Wamena, saya ada di rombongan kedua, masih di jalan," ujar Herie Wibowo.
Terkini Jumat (1/9/2023) sore, jenazah Michelle Kurisi Doga diterbangkan dari Bandara Wamena menuju Jayapura.
Dikutip dari Tribun-Papua.com, jenazah Michelle dievakuasi menggunakan pesawat Trigana AIR PK-YSV dari Wamena pada pukul 14.26 WIT.
Sulitnya Menemukan Jasad Michelle
Diketahui aparat gabungan TNI-Polri bersama keluarga besar Silokarnodoga membawa jenazah Michelle Kurisi Ndoga, Kamis (31/8/2023) pukul 15.25 WIT.
Dandim 1702 Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murip mengatakan, Michelle Kurisi Doga meninggal dunia karena dibunuh, Senin lalu dan informasi sudah beredar melalui media sosial.
"Namun para pelakunya tidak diketahui hingga sekarang dan hanya mendapat informasi dari pihak keluarga dibilang kejadiannya di daerah Kimbin atas," kata Murip.
Baca juga: Wilayah Papua Tengah yang Dilanda Bencana Kelaparan Dikelilingi KKB, Pasukan TNI Disiagakan
"Tidak ada kepastian sehingga kita mencari informasi dan kita mengarahkan dari polres maupun TNI komunikasi untuk mencari dimana keberadaan jenasah tersebut," jelasnya.
Tak hanya aparat, keluarga besar satu Distrik Silokarnodoga juga ikut mencari keberadaan jenazah Michelle.
"Saya mendapat telepon dari keluarga almarhumah, di mana Michelle Kurisi Doga sudah ditemukan oleh keluarga di daerah jalan baru atas daerah Maki," kata Dandim.
"Berdasarkan itu kami fasilitasi kendaraan Kodim 3 mobil, dari Polres juga 4 mobil dengan semua perangkat. Kami pergi ke lokasi tersebut dengan jalan yang kurang bagus lewat Wame naik ke atas bersama dengan keluarganya," sambungnya.
Sepanjang jalan, kata Dandim, pihaknya menemukan bukti jaket korban, dan kemudian jasad korban pun ditemukan tertutup daun.
"Kita temukan jam 12.30 WIT, lalu setelah oleh TKP kami bawah ke RSUD Wamena untuk melaksanakan pembersihan dan visum," pungkasnya.
Sementara itu keluarga korban yang juga Ketua LMA Jayawijaya, Herman Doga mengatakan, setelah dilakukan visum dari RSUD Wamena pihaknya bakal membawa jenazah ke rumah duka.
"Pelaku-pelaku ini kami belum ketemu, dalam duka ini baru kita akan sama-sama cek perjalanan nona (Michelle Kurisi Ndoga) dari Wamena kesana diantar itu dengan siapa, tujuan apa itu yang akan kami cari," ujarnya.
Siapa Michelle Kurisi Doga?
Michelle Kurisi Doga sebelumnya disebut oleh TPNPB sebagai agen TNI/Polri di Papua atau mata-mata.
TPNPB mengklaim telah mengeksekusi Michelle Kurisi Doga di Jl Kimbim Wamena, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (29/8/2023).
Baca juga: Dandim 1702 Jayawijaya Ungkap Kronologi Penemuan Mayat Michelle Kurisi Ndoga
Videonya sempat beredar di sosial media.
Dalam pernyataannya, TPNPB memberikan tuduhan bahwa Michelle adalah seorang agen intelijen Negara Indonesia yang menjadi target penembakan.
Dikutip dari YouTube Pos Kupang, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Johanis Parinussa membantah pernyataan pihak TPNPB.
Letkol Johanis menegaskan bahwa TNI tidak pernah menjadikan Orang Asli Papua (OAP) sebagai mata-mata atau agen untuk praktik spionase.
Dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (30/8/2023) menyebut, Michelle sama sekali tidak terlibat dalam bidang intelijen TNI.
Letkol Inf Johanis Parinussa mengatakan Michelle merupakan masyarakat sipil yang ingin membantu para pengungsi di Nduga.
Michelle dikenal sebagai seorang aktivis sosial.
Dia menaruh kepeduliannya terhadap masyarakat dan anak-anak di pelosok-pelosok Papua.
Baca juga: KKB Diduga Jadi Pelaku Penembakan Warga Sipil dan Pembakaran Bangunan di Papua Tengah
Awal Mula Beredar Kabar Michelle Tewas
Sebelumnya akun bernama Jack Varrho telah memuat video berdurasi 20 detik yang menampilkan detik-detik seorang perempuan dieksekusi oleh TPNPB.
Video tersebut juga sudah dibagikan sebanyak 20 kali dan mendapat komentar sebanyak 14 yang diposting satu jam sejak tulisan ini diterbitkan.
Dalam video yang diunggah di akun Facebook tersebut disertakan narasi yang dikirim oleh juru bicara TPNPB, Sebby Sambon.
Berikut isi narasi tersebut:
Pasukan TPNPB Batalyon Egisu Kodap III Ndugama Telah Berhasil Bunuh Intel Indonesia Atas Nama Ibu Michelle Kurisi Ndoga Wamena Papu pada tanggal 28 Agustus 2023
Siaran Pers Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB per 28 Agustus 2023.
Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB telah terima laporan resmi dari Pimpinan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma bahwa Pasukan TPNPB dari Batalyon Egisu Kodap III Ndugama Derakma telah berhasil tembak mati Ibu Michelle Kurisi Ndoga di Kimbim, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Pembunuhan ini telah dilakukan pada hari Selasa tanggal 28 Agustus 2023, dan ini merupakan peringatan keras kepada orang asli Papua lain yang menjadi agen TNI polri di Papua, ingat TPNPB akan ikuti setiap langkah bagi orang asli Papua yang menjadi Spionase TNI polri.
Dari penelusuran Tribun-Papua.com, nama yang disebutkan dalam narasi tersebut Michelle Kurisi Ndoga adalah seorang aktivis perempuan Papua yang intens menyuarakan hak-hak perempuan di tanah Papua.
Selain itu, ada narasi selanjutnya yang ditulis yaitu:
Laporan resmi dari TPNPB batalion Egisu Kodap III Ndugama-Derakma.
Melaporkan bawah pada tanggal, 28 Agustus 2023, telah menembak salah satu intelejen negara indonesia.
Pasukan kodap III Ndugama Darakma batalyon egisu telah ketemu seorang ibu bernama "Micella Kurisi Doga di kimbim jalan baru, dan telah berhasil bunuh dia.
Dan POLISI sudah AMBIL MAYAT DI TKP.
Pembunuhan ini telah dilakukan setelah diinterogasi tujuannya dalam perjalanan menuju ke Kwijawagi mau ambil data pengungsi perang masyarakat Nduga.
Negara gunakan ibu Micella Kurisi mengambil data dan lakukan pemetaan di basis TPNPB di seluruh Papua.
Namun intelijen TPNPB mempunyai data dan mengikuti perjalanan ibu Mecella, dia setelah ambil data di Keneyam Kab. Nduga, setelah itu dia mau masuk, namun pasukan TPNPB telah berhasil bunuh.
Data yang dimiliki dia salah satunya INTELIJEN NEGARA INDONESIA, Data lain yang dimiliki TPNPB seorang ibu Micella dan beberapa pimpinan papua merdeka juga di incar oleh ibu tersebut.
Kamu orang papua yang jadi mata-mata itu kami akan bersihkan, kami tidak akan pila-pilakon laki-laki kah perempuan kah siapapun yang sudah ada nama-nama ini akan kami bunuh.
Demikian Laporan resmi kami.
Ndugama, 29 Agustus 2023.
Penanggung jawab Tentara pertahanan Daerah Kodap 3 ndugama-derakma.
Brigjend Egianus Kogeya
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Ada Luka Sayatan Benda Tajam di Tubuh Michelle Kurisi Doga, KKB Klaim Bunuh Aktivis Perempuan Papua