Tutup Festival Budayaw IV, Kemendikbudristek: Keragaman Budaya untuk Hidup Berkelanjutan
Menurutnya, selama mengikuti Festival Budayaw, penggunaan bahasa menjadi suatu tantangan bagi delegasinya karena bahasa nasionalnya berbeda.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek bersama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan telah menggelar Festival Budayaw IV di Benteng Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan.
Pada acara penutupan, Festival Budayaw IV menggelar sebuah pementasan “Budayaw Raya” dan seminar internasional Jalur Rempah yang merupakan kolaborasi empat negara East ASEAN Growth Area, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina (BIMP-EAGA).
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, mengatakan budaya menjadi bagian penting untuk dapat memberikan solusi terhadap masalah global, isu lingkungan, ketahanan pangan, dan kesejahteraan.
"Selama empat hari ini, kita telah menyaksikan kesenian, lokakarya pewarnaan alami, dan lokakarya kuliner dari semua delegasi, serta seminar Jalur Rempah. Keragaman budaya yang dikemas dalam festival ini tentu untuk hidup yang berkelanjutan,” disampaikan Irini melalui keterangan tertulis, Jumat (8/9/2023).
Melalui lokakarya pewarnaan alami dan kuliner, kata Irini, BIMP-EAGA telah merevitalisasi kembali wastra tradisional dan menghidupkan kembali lingkungan dengan keragaman hayati.
"Banyaknya sumber karbohidrat yang dapat dibudidayakan menjadi pilihan kita, tidak semata-mata hanya mengandalkan beras atau nasi sebagai bahan makan utama, laut kita juga memberikan sumber protein yang luar biasa,” tutur Irini.
Melalui pertunjukkan kesenian, lanjut Irini, Festival Budayaw IV menunjukkan keberagaman seni budaya yang mengajarkan kepada masyarakat di empat negara pentingnya menghormati keberagaman.
“Keberagaman sebagai negara serumpun yang memiliki persamaan seni dan budaya,” ujarnya.
Ketua Delegasi Filipina, Myra Paz Abubakar, yang merupakan Wakil Sekretaris Departemen Pariwisata Filipina, mengutarakan keseruannya mengikuti Festival Budayaw IV di Makassar.
Menurutnya, selama mengikuti Festival Budayaw, penggunaan bahasa menjadi suatu tantangan bagi delegasinya karena bahasa nasionalnya berbeda.
"Namun, karena sesama anggota delegasi BIMP-EAGA, kita masih bisa saling mengenal satu sama lain dan menikmati serta berbagi tentang kebudayaan masing-masing,” ujar Myra Paz.
Ia berharap, pada Festival Budayaw V pada tahun 2025 yang akan digelar di Filipina, selain menikmati budaya, para delegasi dapat berkunjung ke objek-objek wisata, termasuk menikmati kulinernya.