4 dari 7 Terduga Kasus Pembunuhan Kepala Distrik Kramomongga Ditembak Mati, Bripda HFW Terluka Bacok
Keempat terduga pelaku yang tewas ditembak masing-masing adalah NH, NG, OH, dan SK.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, FAKFAK - Aparat kepolisian menembak mati 4 terduga pelaku penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Kepala Distrik Kramomongga, Darson Hegemur beberapa waktu lalu.
Keempat terduga pelaku yang tewas ditembak masing-masing adalah NH, NG, OH, dan SK.
Mereka terpaksa ditembak polisi karena melawan dan menyerang polisi saat hendak diamankan.
Sementara itu tiga orang lainnya menyerahkan diri, yakni AK, HI, dan YR.
Baca juga: Kepala Distrik di Fakfak Meninggal Diserang OTK, Polda Papua Barat Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi
Para terduga pelaku ini disergap aparat gabungan Polda Papua Barat, pasukan Brimob, dan personel Polres Fakfak pada, Sabtu (9/9/2023) sekira pukul 08.00 WIT.
Lokasi penyergapan ke 7 pelaku diduga sebagai markas para pelaku kasus Kramomongga.
Kasat Reskrim Polres Fakfak, Iptu Arif Usman Rumra mengatakan sebelum penyergapan tersebut, Polda Papua Barat dan Polres Fakfa dan keluarga korban Darson Hegemur telah berulang kali mengimbau agar para pelaku menyerahkan diri.
"Meminta agar para pelaku segera menyerahkan diri kepada pihak berwajib untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka," ujar Arif Usman Rumra dikutip dari TribunPapuaBarat.com.
Para pelaku justru mengabaikan imbauan itu dan melawan petugas saat ditangkap.
"Polda Papua Barat melalui Polres Fakfak berharap seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Fakfak dapat berperan aktif membantu pengungkapan peristiwa tersebut," kata Arif Usman Rumr.
Dia mengatakan jika ada yang mengetahui keberadaan 12 orang yang masuk DPO, segera melapor ke polisi.
Baca juga: Kapolda Papua Barat Antarkan Jenazah Kepala Distrik Kramomongga ke Peristirahatan Terakhir
"Kami mohon kerja sama dari masyarakat, kalau melihat pelaku segera laporkan ke kantor polisi terdekat atau melalui call center 110," kata Arif Usman Rumra.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Adam Erwindi, membenarkan peristiwa penembakan tersebut.
Kombes Adam mengatakan polisi juga mengamankan total 7 orang di Kampung Nembaktek.
"Dua anggota Polri juga menjadi korban karena diserang pelaku. Bripda Hengky Franky Wonatorey dari Brimob Teluk Bintuni alami luka bacok di siku tangan sebelah kiri," kata Adam Erwindi.
Dalam penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa satu buah granat, panah, dan parang yang dari para pelaku yang dilumpuhkan.
"Kami mengimbau kepada para pelaku lainnya agar segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan secara hukum perbuatannya," katanya.
Menurut Adam Erwindi, Kepolisian menjamin keamanan bagi setiap tersangka yang menyerahkan diri.
Bripda HFW Dibacok
Sementara itu salah satu anggota Brimob Teluk Bintuni, Bripda HFW mengalami luka bacok dalam peristiwa itu.
"Kami sudah negosiasi secara persuasif saat sampai di markas mereka (KKB)," ujar Kasat Reskrim Polres Fakfak, Iptu Arif Usman Rumra menjelaskan kronologis penyergapan.
Baca juga: Ketua MPR Bamsoet Kutuk Pembunuhan Aktivis Papua Michelle Kurisi Doga yang Diduga oleh KKB
Namun para pelaku tidak mengindahkan, sehingga polisi melakukan tembakan peringatan 2 kali ke udara.
Bripda HFW diserang pelaku yang mengincar bagian kepala.
Spontan Bripda HFW berusaha melindungi kepalanya dengan menangkis bacokan memakai tangan kiri.
"Anggota yang dimaksud mengalami luka bacok pada siku sebelah kiri, maka kami melakukan tindakan tegas terukur sesuai dengan SOP (kepada KKB)," kata Arif Usman Rumra.
"Ia sedang dirujuk untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat," kata Arif Usman Rumra.
Terafiliasi dengan KKB
Polda Papua Barat memastikan para pelaku penyerangan di Distrik Kramomongga, Kabupaten Fakfak, beberapa waktu lalu, terafiliasi jaringan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Hal itu disampaikan Kapolda Papua Barat, Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga kepada awak media dikutip TribunPapuaBarat.com, Minggu (10/9/2023).
"Sebagian pelaku penyerangan di Distrik Kramomongga Kabupaten Fakfak, berafiliasi dengan KKB," ujar Daniel Silitonga.
Ia mengakui polisi menemui kendala dalam mengungkap kasus penyerangan berujung penganiayaan terhadap kepala Distrik Kramomongga.
Baca juga: Penjaga Kios di Distrik Ilaga Papua Ditembak, Pelaku Diduga KKB
"Kendala yang dihadapi memang seputar keterangan 80 saksi yang sering berubah-ubah," katanya.
Walaupun begitu, Polda Papua Barat memperoleh pengakuan langsung dari tiga tersangka yang diamankan pada Kamis 31 Agustus 2023.
Saat itu, ketiganya diperiksa soal motif pembakaran dan penganiayaan hingga menewaskan kepala Distrik Kramomongga itu.
"Keterangan dari para tersangka ini mereka memang tidak setuju dan berseberangan dengan NKRI," ujar Daniel Silitonga.
Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka juga terungkap, adanya satu rangkaian hubungan yang direncanakan untuk membakar sejumlah fasilitas publik.
"Ini berkaitan satu sama lain yakni pembakaran Kantor Distrik Kramomongga, SMP Negeri 4 Kokas, dan kantor Distrik Fakfak Tengah," rincinya.
Kepala Distrik Kramomongga Tewas
Diketahui, Kepala Distrik Kramomongga, Darson Hegemur meninggal dunia akibat penyerangan orang tak dikenal (OTK), Selasa (15/8/2023) malam.
"Kejadian tersebut benar ada semalam, terjadi pengrusakan dan pembakaran Kantor Distrik Kramomongga dan SMPN 4 Kokas," kata Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Adam Erwindi, saat dihubungi TribunPapuaBarat.com, Rabu (16/8/2023).
Sehari sebelumnya, SMPN 4 Kokas dan Kantor Distrik Kramomongga di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, dibakar orang tak dikenal (OTK), Selasa (15/8/2023) malam.
SMPN 1 Kokas menjadi sasaran pembakaran.
Kepala Distrik Kramomongga, Darson Hegemur, meninggal dunia akibat penyerangan tersebut.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Adam Erwindi, mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 19.30 WIT.
"Pelaku menyergap kepala Distrik Kramomongga. Pelaku berjumlah sekira 25 orang dan membawa senjata tajam, bahkan ada yang mengenakan penutup muka," kata Adam Erwindi ketika dihubungi TribunPapuaBarat.com, Rabu (16/8/2023).
Para pelaku langsung menuju Kantor Distrik Kramomongga dan melakukan pengrusakan, pembakaran kantor, dan kendaraaan.
Ada juga yang menganiaya Kepala Distrik Kramomongga, Darson Hegemur.
Adam Erwindi mengatakan 25 orang tersebut juga mengancam warga dengan membawa senjata tajam di Lapangan Distrik Kramomongga.
"Mereka bergerak jalan kaki ke lapangan distrik sambil teriak 'siapa yang berani lapor dan melawan, maka akan dapat potong'," katanya.
Pelaku juga melakukan pembakaran panggung untuk acara HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus yang berada di lapangan tersebut.
"Setelah itu, pelaku menuju SMP Negeri 4 Kokas Kramomongga dan membakar gedung sekolah tersebut lalu mereka melarikan diri," ujar Adam Erwindi.
Setelah mendapatkan laporan, Polres Fakfak langsung mengerahkan personel untuk mengamankan situasi dan mengevakuasi masyarakat Distrik Kramomongga.
"Polisi juga melakukan olah TKP, mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi," kata Adam Erwindi.
Petugas keamanan, 6 personel dari Koramil dan 5 personel dari Polsek setempat, menutup akses batas kota di Distrik Bomberai.
"Razia batas kota dilakukan dan mengevakuasi warga ke Gereja Katolik Santo Petrus Distrik Kramomongga," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Polda Papua Barat Pastikan Para Pelaku Kasus Kramomongga Fakfak Terafiliasi Jaringan KKB