Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Janji Lahan Plasma sejak 2013 Tak Ditepati, Warga Seruyan Kalteng Disebut Bakar Bangunan PT HMBP

Warga Seruyan membakar bangunan PT HMBP buntut tidak ditepatinya pemberian lahan plasma yang telah dijanjikan sejak 2013.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Janji Lahan Plasma sejak 2013 Tak Ditepati, Warga Seruyan Kalteng Disebut Bakar Bangunan PT HMBP
Istimewa via Tribun Kalteng
Aksi pembakaran terhadap bangunan milik PT HMBP di Seruyan diduga dilakukan oleh massa yang menggelar aksi menuntut lahan plasma, Kamis (21/9/2023) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi warga Seruyan Raya, Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng), yang menuntut agar perusahaan kelapa sawit PT Haparan Masawit Bangun Persada (PT HMBP) agar memberikan lahan plasma berujung ricuh, Kamis (21/9/2023).

Dikutip dari Tribun Kalteng, warga Seruyan telah berunjuk rasak sejak Sabtu (16/9/2023), dan berujung ricuh pada Kamis malam kemarin.

Dalam tuntutannya, warga meminta agar PT HMBP memberikan 20 persen plasma luasan Hak Guna Usaha (HGU) lahan inti perusahaan.

Tak hanya itu, warga juga menuntut agar lahan kawasan hutan yang memiliki luas 1.000 hektar lebih dikelola masyarakat serta pengembalian lahan berupa jalan negara, pinggir danau, dan sungai diserahkan ke masyarakat Desa Bangkal.

Namun, karena merasa tuntutannya tidak ditanggapi, warga pun disebut membakar sejumlah bangunan milik PT HMBP.

Baca juga: Polisi Tahan Ratusan Kendaraan Diduga Milik Pengunjuk Rasa yang Bakar Kantor Bupati Pohuwato

Kericuhan yang terjadi pun membuat anggota kepolisian menembakkan gas air mata ke warga yang berunjuk rasa.

Kapolres Seruyan, AKBP Ampi Mesias Von Bulow, membenarkan adanya kericuhan tersebut.

Kronologi Lengkap

BERITA TERKAIT

Bulow mengatakan tuntutan warga sebenarnya merupakan janji yang sempat disampaikan PT HMBP pada 2013 untuk menyediakan lahan plasma bagi warga Desa Bangkal.

Dia mengatakan mediasi pun dilakukan dengan mempertemukan pihak perusahaan, kepala desa, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD), dan warga pada Kamis siang.

Hanya saja, saat mediasi tengah berlangsung, melaju sejumlah mobil pick up yang langsung merangsek ke arah area perusahaan.

Adapun mobil pick up tersebut, kata Bulow, mengangkut beberapa orang.

Baca juga: Polri Klaim Demo Ricuh Hingga Bakar Gedung DPRD dan Kantor Bupati Gorontalo Sudah Kondusif

Alhasil, aparat keamanan yang berjaga pun langsung menghadang.

"Aparat kami yang berjaga jgua langsung melepaskan tembakan gas air mata ke arah mobil pick up," katanya.

Tembakan gas air mata itu pun memantik kemarahan warga yang tengah melakukan aksi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas