Kronologi Makam Palsu di Gresik Dibongkar, Warga Meyakini ada Makam Wali dan jadi Lokasi Ziarah
Makam palsu di Gresik dibongkar. Warga sempat meyakini di lokasi pendirian makam bersemayam seorang wali. Namun MUI membantah pernyataan warga.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Warga RW 20 Perumahan Alam Bukit Raya (ABR) Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur digegerkan dengan adanya makam palsu di lingkungan mereka.
Makam palsu dibuat pada pertengahan tahun lalu lantaran ada warga yang menyakini lokasi tersebut terdapat jenazah tokoh agama (wali).
Kapolsek Manyar, AKP Windu Priyo mengatakan makan palsu di perumahan ABR telah dibongkar meski ada warga yang menolak.
Proses pembongkaran makan dilakukan oleh pemilik lahan yakni PT Semen Indonesia pada Rabu (20/9/2023).
Agar proses pembongkaran berjalan kondusif, sejumlah aparat dikerahkan mulai dari personel Polsek Manyar, Koramil Manyar, pihak kecamatan dan pemerintahan desa setempat.
Baca juga: Cerita Pemindahan Makam Guru Ngaji Leuwisadeng Bogor di Lahan PLN, Jasad Tetap Utuh dan Wangi
Sebelum dilakukan pembongkaran makan, aparat telah melakukan kajian dan mengungkap di lahan kosong tersebut tidak bersemayam wali.
"Pembongkaran makam dilakukan oleh pemilik lahan sendiri, dalam hal ini PT Semen Indonesia."
"Makam baru-baru ini dibangun, sekitar 1 tahunan. Kemudian ada konflik lahan pembangunan makam tersebut,” ungkapnya, Kamis (21/9/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Ia menjelaskan dalam proses pembongkaran ada warga yang menerima dan menolak makam dibongkar.
Namun lantaran jumlah warga yang menerima lebih banyak proses pembongkaran berjalan kondusif.
“Memang sempat ada penolakan dari warga sekitar dan warga luar, tapi pembongkaran tetap dilakukan. Dengan disaksikan warga, Ketua RW 20, dan tim PT Semen Indonesia (Persero) Tbk," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Desa Suci, Achmad Rizal menyatakan proses pembongkaran makan dilakukan oleh pemilik lahan yakni anak perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT. Sinergy Mitra Investama (SMI).
Baca juga: Terkait Ritual Aneh Warga di Makam Palsu, Begini Tanggapan MUI Kabupaten Tangerang
"Kemarin kan pihak Semen (PT.SMI) mau menyerahkan pada desa suruh bongkari, tapi desa enggak berani karena tanahnya milik Semen," bebernya, dikutip dari Kompas.com.
Achmad Rizal menjelaskan sejumlah warga sempat tidak nyaman setelah adanya makam palsu.
Awalnya hanya warga sekitar yang berziarah ke makan tersebut, namun semakin lama banyak warga dari luar desa Suci yang berziarah.
Sempat dilakukan mediasi pada Februari 2023 karena warga mulai terganggu dengan aktivitas ziarah kubur di makam palsu.
Dalam proses mediasi, perangkat desa mengundang Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik untuk mengetahui kebenaran adanya makam wali di lokasi tersebut.
"Ada warga yang memang ngomong jika itu makam wali, namun sebagian warga tidak mengakui, akhirnya ramai."
"Hingga dilakukan mediasi mengundang banyak pihak, termasuk MUI," tandasnya.
Baca juga: Geger Pencurian Tali Pocong Wanita di Cirebon, Terungkap Kronologis dan Asal Usul Almarhum Meninggal
Usai proses mediasi, terungkap fakta jika tidak ditemukan makam wali di lahan kosong milik PT. Semen Indonesia.
Proses pembongkaran makam baru dapat terlaksana pada September 2023 lantaran menunggu persetujuan pihak perusahaan pemilik lahan.
"Kata MUI itu tidak masuk akal (ada makam wali), sehingga keputusan MUI itu harus dibongkar biar tidak menjadi fitnah. Karena yang membongkar pemilik lahan dari Semen, ya lancar," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Willy Abraham) (Kompas.com/Hamzah Arfah)