Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa SMA Pelaku Pembacokan Guru di Demak Ditangkap, Dikenal Pendiam dan Sering Tak Masuk Kelas

Polisi menangkap siswa SMA pelaku pembacokan guru. Pelaku merupakan siswa kelas XI yang pendiam dan sering membolos.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Siswa SMA Pelaku Pembacokan Guru di Demak Ditangkap, Dikenal Pendiam dan Sering Tak Masuk Kelas
(Tangkap layar YouTube Tribunnews // Istimewa Via TribunJateng.com)
Kolase Tribunnews: Inilah sosok siswa MA di Demak yang jadi pelaku pembacokan ke gurunya, kini telah berhasil diamankan oleh polisi. 

TRIBUNNEWS.COM - Siswa SMA di Gresik, Jawa Timur berinisial R (17) ditangkap usai membacok gurunya menggunakan celurit.

Kasus penganiayaan ini terjadi di Madrasah Aliyah (MA) di Demak, Jawa Tengah, Senin (25/9/2023) sekira pukul 09.30 WIB.

Setelah melakukan pembacokan di sekolah, R langsung melarikan diri dan ditangkap di Grobogan, Jawa Tengah.

Kapolsek Kebonagung, Iptu Suwondo membenarkan pelaku R sudah ditangkap dan sedang menjalani proses pemeriksaan.

"Alhamdhulillah atas doa dan kerja keras, sudah tertangkap," paparnya, Selasa (26/9/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: Tidak Hanya Korban Pembacokan, Guru dan Siswa MA Yasua Pilangwetan Demak Dilarikan ke RS

Diketahui, guru yang menjadi korban pembacokan bernama Ali Fatkur Rohman (41).

Korban mengalami luka yang cukup parah di bagian leher sebelah kanan dan lengan sebelah kiri akibat pembacokan yang dilakukan pelaku.

Berita Rekomendasi

Kasatreskrim Polres Demak, AKP Winardi mengatakan pelaku sudah mengakui perbuatannya.

Selain sebagai pelajar, pelaku juga bekerja sebagai penjual nasi goreng ketika malam hari membantu keluarganya.

"Pelaku dalam kesehariannya pada malam hari membantu keluarga berjualan nasi goreng. Membantu tenaga," lanjutnya.

Ia menambahkan kasus pembacokan dilakukan pelaku dalam keadaan sadar tanpa pengaruh minuman keras dan narkoba.

Baca juga: Nasib MAR Siswa yang Bacok Gurunya di Demak gara-gara Sakit Hati, Terancam Dipenjara 12 Tahun

"Tidak ada, masih dalam keadaan sadar," terangnya.

Sementara itu, Kepala MA Yasua, Masrukin menjelaskan pelaku R merupakan siswa pendiam dan sempat tinggal kelas.

"Anaknya memang pendiam tapi juga sering membolos sekolah," tuturnya.

Saat ini pelaku duduk di bangku kelas XI dan harus menyelesaikan sejumlah tugas agar dapat naik kelas.

"Memang anaknya pernah tinggal kelas, saat ini saja naik kelas harus dengan syarat mengerjakan tugas tambahan untuk menambahi nilai yang kurang," tandasnya.

Sejumlah orang mengevakuasi guru MA Yasua Demak yang menjadi korban pembacokan siswa saat Penilaian Tengah Semester (PTS) berlangsung
Sejumlah orang mengevakuasi guru MA Yasua Demak yang menjadi korban pembacokan siswa saat Penilaian Tengah Semester (PTS) berlangsung (Ist)

Sekolah Diliburkan

Motif kasus penganiayaan ini lantaran R tidak terima nilai ujian tengah semesternya jelek.

Sejumlah guru dan siswa histeris saat melihat korban berlumuran darah di depan pintu kelas.

Kemenag Demak, Afief Mundzier menyatakan kegiatan belajar mengajar di Madrasah Aliyah (MA) di Demak, Jawa Tengah itu diliburkan sementara.

Baca juga: Aniaya Ikat Anak Kandung di Pohon Pisang, Ibu di Boyolali Belum Jadi Tersangka

Hal ini dilakukan lantaran para guru dan siswa masih mengalami trauma usai menyaksikan langsung aksi penganiayaan yang dilakukan R.

Trauma healing akan segera dilakukan sebagai upaya mengurangi trauma para guru dan siswa.

"Upaya kami dari kementrian agama akan segera melakukan trauma healing, untuk anak didik dan guru."

"Segera kami hadirkan tenaga yang memiliki kompetensi untuk melakukan recovery healing," bebernya, Senin (25/9/2023).

Ia menambahkan para guru dan siswa tidak parnah menyangka akan terjadi kasus penganiayaan di lingkungan sekolah.

Mereka masih syok akan kejadian tersebut sehingga kegiatan sekolah perlu diliburkan.

"Sebagaimana dapatkan kami dilapangan ada guru yang dirawat dirumah sakit karena syok sehingga kejadian tadi ada yang pingsan melihat kejadian yang tidak pernah terbayangkan oleh kami semua," terangnya.

Baca juga: Seorang Ibu di Boyolali Diduga Aniaya Balita di Bawah Pohon Pisang, Disebut Miliki Pengalaman Pahit

Afief Mundzier menyatakan kondisi guru Fathur kini mulai membaik usai menjalani perawatan.

"Jadi kondisi saat ini pasien masih kondisi stabil, bisa diajak komunikasi sadar dengan baik. Tahu persis kejadian," jelasnya.

Menurutnya, aksi pembacokan yang dilakukan R mengakibatkan korban mengalami luka di leher dan lengan yang saat ini masih dalam proses penanganan rumah sakit.

"Ada dua luka di leher sama di lengan sebelah kiri, yang di lengan saat ini sudah ada tindakan dijahit, untuk di leher masih menunggu hasil rontgen. Secara umum kondisi korban stabil," sambungnya.

Terkait biaya perawatan, pihak Kemenag Demak akan menanggung semua biaya perawatan guru Fathur hingga pulih.

"Atas petunjuk pimpinan segala yang muncul akibat terjadi pada korban menjadi tangung jawab resmi secara kedinas oleh Kemenag Demak," tandasnya.

Ia meminta masyarakat untuk mendoakan kesembuhan guru Fathur yang masih dirawat di rumah sakit.

"Kami mohon doa semua masyarakat untuk ikut mendoakan bapak guru Ali Fahtur kondisi yang sehat nanti bisa pulang kembali melaksanakan tugas sebagai guru ditengah masyarakat kembali," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Tito Isna Utama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas