Kasus Pembacokan Guru di Demak Sudah Direncanakan, Pelaku Kesal Tak Boleh Ikut Ujian Sekolah
Polres Demak menangkap siswa Madrasah Aliyah (MA) berinisial R (17) yang melakukan pembacokan ke guru. Pelaku kesal tak dapat ikut ujian.
Editor: Abdul Muhaimin
Saat ditanya petugas di dalam mobil, pelaku mengaku dirinya tak diberi kesempatan untuk sekolah.
Ceritane piye ndek ingi? (Ceritanya gimana kemarin?)” tanya petugas.
Pelaku mengatakan jika ia sudah tak diberi kesempatan lagi untuk sekolah.
“Ceritane yo aku ogak dikek i kesempatan maneh pak.(Ceritanya aku sudah tidak diberi kesempatan untuk sekolah),” jawab R.
“Kesempatan apa?” Tanya petugas lagi.
“Kesempatan sekolah gitu,”
Baca juga: Keseharian MAR, Siswa yang Bacok Guru di Demak, Berjualan Nasi Goreng Tiap Malam hingga Sering Bolos
Mendengar itu, petugas pun kaget.
“Lho ora diwenei kesempatan sekolah? (Lho nggak dikasih kesempatan sekolah?)”
“Kan udah terlalu banyak kesempatane nggo aku,” ucap R dengan suara lirih.
Barang Bukti Disita Polisi
Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa sebilah sabit atau clurit dengan panjang sekitar 40 cm yang memiliki gagang besi.
Selanjutnya pakaian seragam sekolah pelaku yang digunakan saat pembacokan dan sepeda motor Supra X berwarna hitam dengan nomor polisi H 2241 BW.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pengakuan Guru Dibacok Siswa Sudah Dibujuk Beri Kesempatan Pelaku Tuntaskan Tugas, Tapi Tak Digubris