Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Bullying di Cilacap, 2 Siswa jadi Tersangka hingga Korban Dirawat di Rumah Sakit

Diketahui, pihak kepolisian telah menangkap dua pelaku perundungan yang merupakan siswa SMP Negeri di Cimanggu, Cilacap.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nuryanti
zoom-in Fakta-fakta Bullying di Cilacap, 2 Siswa jadi Tersangka hingga Korban Dirawat di Rumah Sakit
Kolase Tribun Banyumas
Tangkapan layar video penjemputan pelaku kasus bullying atau perundungan dengan kekerasan fisik yang terjadi di SMP negeri di Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah. Wakapolresta Cilacap, AKBP Arif Fajar Satria memberikan pernyataan terkait proses penjemputan anak yang berhadapan dengan hukum tersebut. 

"Minta supaya anak itu (pelaku) kalau bisa kalau ada Undang Undang-nya di penjarakan saja, hukum seberat-beratnya," ujar Cici kepada awak media termasuk TribunBanyumas.com.

Siswa Bully Teman di Cilacap, Bergaya Cuaks usai Pukuli Korban, Dikawal 120 Polisi saat Ditangkap
Siswa Bully Teman di Cilacap, Bergaya Cuaks usai Pukuli Korban, Dikawal 120 Polisi saat Ditangkap (Kolase Tribunnews.com)

Baca juga: Siswa SMP Korban Penganiayaan di Cilacap Tuai Simpati Pengusaha Jambi, Siap Beri Beasiswa hingga S1

Dinas Pendidikan Dampingi Korban

Sadmoko Danardono selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap mengaku menyesalkan atas terjadinya tindak perundungan ini.

"Iya benar, sekarang sedang ditangani oleh yang berwenang," katanya.

Ia mengatakan, pelaku perundungan duduk di kelas 9 sedangkan korban masih kelas 8.

Sadmoko pun berjanji akan pendampingi korban.

"Kita dampingi dan penanganannya sedang dalam proses," kata Sadmoko seperti yang diwartakan TribunBanyumas.com.

BERITA REKOMENDASI

Dipicu Masalah Sepele

Alasan pelaku merundung korban pun cukup sepele.

Pelaku yang merupakan ketua sebuah geng di sekolah merasa kesal terhadap korban karena korban tak gabung di kelompoknya.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakapolresta Cilacap, AKBP Fajar Satria.

"Pelaku tidak terima, karena korban mengaku menjadi bagian anggota kelompok siswa sekolah lain," kata Arif Fajar Satria kepada TribunBanyumas.com.


(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBanyumas.com, Pingky Setiyo Anggraeni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas