Multazam Sebagai Ketua Umum Terpilih Ika Kapal Undip Dorong Kemandirian Industri Martim Nasional
Musyawarah Nasional (Munas) IV Ikatan Alumni Teknik Perkapalan (Ika Kapal) Undip menetapkan Multazam sebagai ketua umum terpilih.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Musyawarah Nasional (Munas) IV Ikatan Alumni Teknik Perkapalan (Ika Kapal) Undip menetapkan Multazam sebagai ketua umum terpilih.
Dalam sidang Munas di Mercure Grand Mirama Surabaya, Sabtu (30/9/2023), Multazam mendapat dukungan dari kandidat kuat lain, yaitu Kukuh Wardhana, David Ali Jufri, dan Andhi Prasetyo.
Diikuti 305 Alumni
Munas yang diikuti 305 alumni tersebut semula diperkirakan bakal alot karena munculnya kandidat kuat ketua umum mewakili elemen alumni Pendidikan Ahli Teknologi, Fakultas Non-Gelar Teknologi, Program Diploma, S-1, dan sekolah vokasi.
Namun, dalam pemaparan visi-misi calon ketua umum, kandidat lain ternyata memberikan dukungan penuh kepada pengusaha galangan kapal Pontianak tersebut.
“Terima kasih atas amanah ini. Mari bersama kita bergandeng tangan memajukan Ika Kapal Undip,” ujar Multazam usai terpilih dan menerima bendera kebesaran Ika Kapal dari ketua umum sebelumnya, Ari Wicaksono. Prosesi ini disaksikan Ketua Bidang Maritim Ika Undip Ari Rochmat.
Disepakati Perubahan AD/ART
Dalam sidang Munas yang dipimpin Suyoto, Gusminar, Suhartono Sanjoto, Pawestri, dan Syahrial Aman tersebut, peserta Munas juga menyepakati perubahan AD/ART yang menumpukan pada organisasi yang ramping namun memiliki daya jelajah tinggi.
“Salah satunya adalah mengubah pengurus wilayah menjadi Korwil, yang termasuk dalam pengurus DPP,” tandas Multazam.
Perubahan mendasar juga dilakukan dengan memberikan otonomi penuh kepada korwil untuk membentuk organisasi di tingkat wilayah.
“Saya berharap, perubahan ini akan lebih memberi keleluasaan kepada korwil untuk menggairahkan kegiatan wilayah. Karena korwil adalah pengurus DPP maka seluruh kebijakan organisasi akan langsung sampai ke tingkat wilayah sehingga jauh lebih efektif,” lanjutnya.
Kemandirian Industri Maritim
Sebelum Munas, digelar seminar nasional dengan tema “Prospek Kebutuhan Armada Kapal di Indonesia untuk Kebangkitan dan Kemajuan Industri Maritim Nasional”.
Seminar menghadirkan Andi Komara (Ketua Tim Kerja Industri Maritim Kemenperin), Laksda TNI (Purn) Mulyadi (Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan Bidang Pertahanan Laut), M Irfan Zainul Fikri (Direktur Armada PT Pertamina Shipping), dan Aris Wacana Putra (Kepala Divisi Perencanaan Strategis Perusahaan PT PAL Indonesia).
Ketua DPP Ika Undip, Abdul Kadir Karding menyatakan, Munas ini adalah momentum untuk terus berpikir agar alumni Teknik Perkapalan Undip dapat memberikan kontribusi lebih pada perkembangan industri maritim nasional.
"Problem kita kan hampir seluruh kapal adalah kapal impor, baik kapal baru maupun bekas," ujar anggota DPR RI ini.
"Tenaga kerja kita bagus, penguasaan teknologi bagus. Problemnya hanya di bahan baku," tegasnya.
Perlu Regulasi Yang Tegas Agar Industri Maritim Nasional Berkembang
Saat ini, perlu regulasi yang tegas agar industri maritim nasional dapat berkembang dan dapat diandalkan.
“Kami di DPR mendorong agar regulasi zero emission carbon dapat diterapkan. Yang boleh masuk ke perairan Indonesia hanya kapal yang memenuhi syarat emisi karbon,” lanjutnya.
Seluruh pembicara menyatakan, industri perkapalan dalam negeri sebenarnya cukup mumpuni dan mampu mengerjakan proyek berskala internasional.
Hal ini dibuktikan dengan pesanan kapal berbagai jenis dari luar negeri. Namun, di sisi lain, sejumlah kapal pesanan dalam negeri masih dikerjakan di luar negeri.
“Karenanya, seminar ini diharapkan menghasilkan sinergi positif antara pemesan kapal dan industri perkapalan sehingga kebutuhan kapal dalam negeri dapat terus berkembang. Kami mendorong terciptanya kemandirian industri maritim nasional,” tutur Ketua Panpel Andhi Prasetyo.