Tinggal Sendirian di Rumah Mewah Tak Terawat, Bu Guritno Akhirnya Dibawa Dinsos Meski Sempat Menolak
Saat petugas pemerintah setempat datang bersama polisi hingga dinas sosial, Bu Guritno awalnya enggan membukakan pintu.
Editor: Dewi Agustina
Warna cat cokelat rumah kini sudah luntur.
Beberapa bagian rumahnya terlihat rusak, mulai dari gerbang garasi, kaca samping yang pecah, hingga terdapat genteng yang berjatuhan.
Bahkan terdapat pohon besar yang tumbang dan terlihat sudah kering, bersender ke rumah bagian sampingnya.
Rumah tersebut memiliki halaman yang cukup luas, berada di ujung deretan rumah di blok tersebut.
Namun halamannya kini ditumbuhi tanaman liar, bahkan di tembok rumah pun ditumbuhi tanaman liar yang merambat.
Sehingga rumah mewah dua tingkat tersebut, kini tak terlihat kemewahannya, namun lebih terlihat rumah yang seram.
Apalagi jika dilihat di malam hari, nampak sangat seram karena tak ada lampu.
Listrik di rumah tersebut sudah bertahun-tahun diputus.
Terungkap pula alasan tak ada listrik di rumah tersebut, karena dia tak memiliki penghasilan.
Bahkan untuk makan sehari-hari ia mengandalkan pemberian dari tetangganya.
Tak hanya itu suplai air bersih untuk kebutuhannya juga dibantu tetangganya.
Saat Tribun berkunjung ke rumahnya didampingi ketua RT setempat, Ade Wahdanil, Bu Guritno enggan keluar rumah meski pintunya diketuk-ketok dan namanya dipanggil oleh Ade.
Padahal terlihat dan terdengar ada dirinya di dalam rumah.
Ade mengungkapkan, Bu Guritno sudah tinggal di rumaah tersebut, sejak tahun 1985 bersama keluarganya.