Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guru SMP di Madiun Hukum Siswa Lari Keliling Lapangan Siang Hari, Kaki Korban Terluka dan Melepuh

Guru SMP di Madiun menghukum siswanya dengan cara lari keliling lapangan basket tanpa alas kaki. Siswa yang dihukum kini kakinya melepuh dan diperban

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Guru SMP di Madiun Hukum Siswa Lari Keliling Lapangan Siang Hari, Kaki Korban Terluka dan Melepuh
Kolase Tribunnews.com: Kompas.com/Muhlis Al Alawi
Siswa SMP di Madiun dihukum guru lari mengelilingi lapangan basket (kiri) tanpa alas kaki saat siang bolong, 5 putaran kaki bocah itu langsung melepuh (kanan). 

"Saat dibersihkan telapak kakinya di rumah sakit banyak ditemukan pasir batu kerikil kecil yang menempel di daging telapak kaki anak saya yang dibersihkan dengan digosok sampai menjerit-jerit," ungkap Novi.

Saat ini, telapak kaki anaknya masih diperban.

Untuk ke kamar mandi pun sangat kesulitan harus dibantu karena kakinya tidak bisa untuk menapak.

Baca juga: Kecelakaan Kerja di Madiun, Mandor Pabrik Gula Tewas saat Perbaiki Alat Penggiling Tebu

Anaknya pun sudah tidak masuk sekolah selama sepekan lantaran harus dipapah saat berjalan.

Novi mengaku oknum guru dan kepala sekolah tersebut sudah datang meminta maaf.

Namun ia tetap tidak terima dan meminta agar kasus ini berlanjut ke proses hukum.

Ia pun sudah mengadukan persoalan ini ke pihak-pihak yang dapat memberikan perlindungan bagi anaknya.

Berita Rekomendasi

Bahkan, ia sudah mendatangi Polres Madiun Kota untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.

"Tadi mau buat laporan ke polisi, tetapi akan dilakukan mediasi yang menghadirkan pihak pemerintah, bhabinkamtibmas dan babinsa," kata Novi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati yang dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (4/10/2023) membenarkan kejadian nahas yang menimpa siswa berinisial G.

Baca juga: Perundungan Pelajar Terjadi di Sragen, Pelaku dan Korban Merupakan Siswi SMP

Siswa itu dihukum oknum guru berinisial F lantaran G tidak mengikuti kegiatan kerohanian.

“Jadi anaknya tidak mengikuti kegiatan rohani. Kemudian disuruh (oknum guru) itu lari muter keliling lapangan di lapangan basket,” kata Lismawati, dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan saat jam istirahat siang, siswa muslim mengikuti shalat zuhur berjamaah.

Sementara siswa non muslim mengikuti kegiatan kerohanian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas