Kabar Baik, Tarikan Sumbangan Rp 1,6 juta per Siswa SMPN 1 Ponorogo untuk Beli Mobil Baru Ditunda
Pihak SMPN 1 Ponorogo menunda pembelian mobil baru Toyota Innova, otomatis penarikan sumbangan terhadap siswa kelas VII sebesar Rp 1,6 juta ditunda.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Bagaimana kelanjutan penarikan sumbangan hingga Rp 1,6 juta per siswa SMPN 1 Ponorogo untuk membeli mobil baru?
Kabar baik bagi para wali murid, pihak SMPN 1 Ponorogo menunda pembelian mobil baru Toyota Innova.
Otomatis penarikan sumbangan terhadap siswa kelas VII sebesar Rp 1,6 juta ditunda.
Komisi D DPRD Ponorogo juga menggelar hearing dengan kepala SMPN di wilayah Kecamatan Ponorogo kota dan Kecamatan Babadan, Selasa (3/10/2023) siang.
Hasilnya Komisi D menekankan SMPN 1 Ponorogo membendung rencana membeli mobil senilai Rp 200 Juta lebih.
Karena menurut Komisi D tidak ada urgensinya apapun.
Untuk diketahui soal penarikan sumbangan hingga jutaan rupiah per siswa SMPN 1 Ponorogo untuk beli baru sempat viral.
Postingan tentang penarikan sumbangan diupload oleh akun instagram @infoponorogo.
Dalam postingannya, muncul sebuah surat tarikan sumbangan.
Di dalam foto tersebut ada point-point yang ditarik sumbangan.
Ada 3 point, pertama adalah pengadaan alat musik berjumlah Rp 94.080.000. Kemudian pengadaan peremajaan mobil sekolah (Inova 2019) berjumlah Rp 265 juta dan pengadaan komputer sebanyak 34 unit senilai Rp 195.500.000.
Total yang harus ditanggung adalah Rp 554.580.000 lalu dikurangi dengan penjualan mobil lama sebesar Rp 45.000.000. Hadi yang ditanggung Rp 509.580.000 dibagi 288 siswa berjumlah Rp 1.769.375.
Postingan tersebut telah disukai oleh 4500 netizen. Pun telah dikomentari oleh ratusan netizen.
Tidak hanya di instagram, surat penarikan sumbangan tersebut juga menyebar di WhatsApp.
Surat penarikan sumbangan yang menyebar di WhatsApp utuh tanpa potongan.
Baca juga: SMPN 1 Ponorogo Tarik Rp1,6 Juta per Siswa untuk Beli Mobil dan Alat Musik, Ini Kata Sekolah
Wali murid, diberikan 3 pilihan. Yang membedakan hanya pada harga mobil Inova. Pada pilihan pertama mobil Inova 2017 dengan harga Rp 225 juta. Pilihan kedua mobil Inova 2018 denhan harga Rp 240 juta dan pilihan ketiga Inova 2019 denhan harga Rp 265 juta.
Pada pilihan pertama per siswa dibebani Rp 1,590.556. Pilihan kedua Rp 1.682.569 dan pilihan ketiga Rp 1.769.375.
Dalam surat yang menyebar di WhatsApp terpampang jelas ditandatangani oleh Ketua Komite, Bendahara Komite dan Kepala SMPN 1 Ponorogo.
Hasil Hearing DPRD dan SMPN 1 Ponorogo soal Tarik Sumbangan Beli Mobil, Wakil Ketua DPRD: Ditunda
Komisi D DPRD Ponorogo gelar hearing dengan kepala SMPN di wilayah Kecamatan Ponorogo kota dan Kecamatan Babadan, Selasa (3/10/2023) siang.
Selain itu mengundang kepala komite SMPN di wilayah Kecamatan Ponorogo kota dan Kecamatan Babadan. Pun ada dari Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo.
Rapat dengar pendapat itu tertutup.
Lalu bagaimana hasilnya?
“Kami mengundang kepala sekolah, komite dan Dindik untuk menanggapi yang viral,” ujar Wakil Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, Selasa (3/10/2023).
Hasilnya, dia menjelaskan bahwa komisi D sudah memberikan laporan. Bahwa mereka (SMPN 1 Ponorogo) akan melakukan revisi.
“Kami desak untuk menunda. Jangan hanya bilang ditunda tetapi nyatanya tetap jalan untuk penarikan sumbangan,” kata politisi PKB Itu.
Dia menjelaskan yang mencuat di publik adalah pengadaan mobil baru. Dimana SMPN 1 Ponorogo merencanakan akan meremajakan mobil Mitsubishi Maven diganti dengan Mobil Toyota Innova.
“Kami rekomendasikan untuk dipending pembelian mobil. Dan tentu penarikan sumbangan harus sesuai kemampuan jangan mematok,” beber Kang Wie—sapaan akrab—Dwi Agus Prayitno.
Rapat tadi, jelas dia, menekankan untuk membendung mobil yang dibeli senilai Rp 200 Juta lebih. Karena menurutnya tidak ada urgensinya apapun.
“Kabarnya besok akan diundang semuanya juga di Pemkab Ponorogo. Kita lihat besok saja bagaimana keputusannya,” pungkasnya.
SMPN 1 Ponorogo Pilih Tunda Beli Mobil Baru
Pihak SMPN 1 Ponorogo menunda pembelian mobil Toyota Innova.
Otomatis penarikan sumbangan terhadap siswa kelas VII sebesar Rp 1,6 juta ditunda.
“Kami tunda untuk pembelian mobil baru. Pakai mobil Mitsubishi Maven (mobil yang lama) ndak apa-apa,” ujar Kepala SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid, Senin (2/10/2023).
Imam mengatakan bahwa menunda pembelian mobil Toyota Innova viral, mereka kemudian mengkaji kembali.
Pasalnya mendengarkan masukan dari warga masyarakat dan wali murid.
“Kami konfirmasi ke komite pengadaan mobil kita pending dulu nanti untuk program selanjutnya kita konfirmasi lagi dengan wali murid, demgan komite,” katanya.
Dia berencana akan kembali mengumpulkan kembali wali murid dan komite.
Rencananya, Senin (2/10/2023) malam atau Selasa (3/10/2023) malam.
“Kita musyawarah dengam komite, dan lengkap. Kalau ga nanti malam ya besok malam. Jadi sekolah punya kebutuhan analisis, ada prioritas dan tidak prioritas,“ pungkasnya.
Pantauan di lokasi, ada 2 mobil milik SMPN 1 Ponorogo yang terparkir di garasi.
Satu mobil Mitsubishi Elf long dan Mobil Mitsubishi Maven tahun 2006.
Mobil Mitsubishi Maven yang direncanakan diremajakan.
Mitsubishi Maven itu rencananya akan dijual seharga Rp 45 juta lalu diganti dengan mobil Toyota Innova.
Pantauan di lokasi mobil Mitsubishi Maven tersebut masih mulus jika dilihat sekilas. Namun keterangan sekolah bahwa mobil Mitsubishi Maven tersebut sering mogok.
Buntut Sekolah Tarik Sumbangan untuk Beli Mobil, Bupati Ponorogo Bakal Kumpulkan Seluruh Kepsek SMPN
Viralnya penarikan sumbangan hingga Rp 1,6 juta per siswa SMPN 1 Ponorogo untuk membeli mobil baru kini berbuntut panjang.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo berencana akan mengumpulkan seluruh kepala SMPN se bumi reog.
“Rencananya Kang Giri (Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko) akan mengumpulkan kepala sekolah SMP se Ponorogo,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono, Senin (2/10/2023).
Dia mengatakan bahwa tadi pagi, pegawai Dinas Pendidikan (Dindik) diminta ikut apel di depan gedung Graha Krida Praja. Dimana diikuti oleh kepala Dindik, Sekretaris Dindik dan Kepala Bidang (Kabid) .
“Kami menekankan tugas-tugas pokok Dindik. Saya juga menyarankan sebelum menarik sumbangan tentu dilaksanakan assesment terlebih dahulu,” kata Agus.
Assesment itu, kata dia, memberitahu Dindik dan Indspektorat. Sehingga ditelaah dulu penarikan sumbangan tersebut diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.
“Untuk sumbangan membeli mobil itu bakal direvisi. Bisa ditunda untuk membeli kendaraan. Menurut saya mestinya dipertimbangkan kembali. Makanya Dindik diminta assesment,” terangnya.
Dia mengklaim dari keterangan Kepala Dindik Ponorogo, Nurhadi Hanuri bahwa telah melakukan komunikasi dengan SMPN 1 Ponorogo.
“Setiap tahun itu perihal penarikan sumbangan seharusnya sudah diantisipasi lebih awal,” bebernya (tribun network/thf/TribunJatim)