Permintaan Sumbangan Mobil Mencoreng Dunia Pendidikan, Kepsek SMPN 1 Ponorogo Mengundurkan Diri
Imam Mujahid mundur dari jabatan Kepsek SMPN 1 Ponorogo setelah surat sumbangan pembelian mobil sekolah viral. Ia merasa bersalah atas kebijakannya.
Editor: Abdul Muhaimin
Ada 3 point, pertama adalah pengadaan alat musik berjumlah Rp 94.080.000. Kemudian pengadaan peremajaan mobil sekolah (Inova 2019) berjumlah Rp 265 juta dan pengadaan komputer sebanyak 34 unit senilai Rp 195.500.000.
Total yang harus ditanggung adalah Rp 554.580.000 lalu dikurangi dengan penjualan mobil lama sebesar Rp 45.000.000. Hadi yang ditanggung Rp 509.580.000 dibagi 288 siswa berjumlah Rp 1.769.375.
Tidak hanya di instagram, surat penarikan sumbangan tersebut juga menyebar di WhatsApp. Surat penarikan sumbangan yang menyebar di WhatsApp utuh tanpa potongan.
Wali murid, diberikan 3 pilihan. Yang membedakan hanya pada harga mobil Inova. Pada pilihan pertama mobil Inova 2017 dengan harga Rp 225 juta. Pilihan kedua mobil Inova 2018 denhan harga Rp 240 juta dan pilihan ketiga Inova 2019 denhan harga Rp 265 juta.
Baca juga: SMPN 1 Ponorogo Tarik Rp1,6 Juta per Siswa untuk Beli Mobil dan Alat Musik, Ini Kata Sekolah
Pada pilihan pertama per siswa dibebani Rp 1,590.556. Pilihan kedua Rp 1.682.569 dan pilihan ketiga Rp 1.769.375.
Dalam surat yang menyebar di WhatsApp terpampang jelas ditandatangani oleh Ketua Komite, Bendahara Komite dan Kepala SMPN 1 Ponorogo.
Reaksi Tak Terduga Bupati Sugiri
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko sempat terkejut ketika Imam Mujahid maju menemui dirinya saat menyampaikan pengarahan kepada Kepala SMP Negeri se Ponorogo, Rabu (4/10/2023).
Rupanya Imam Mujahid resmi mengundurkan diri sebagai Kepala Sekolah SMPN 1 Ponorogo, Rabu (4/10/2023).
Pengunduran diri ini akibat viralnya kasus tarik iuran untuk beli mobil Innova, komputer dan alat musik.
Sesaat setelah menyampaikan pengunduran diri, Imam Mujahid sudah mau keluar dari Aula SMPN 2 Ponorogo. Namun oleh orang nomor satu di bumi reog melarang untuk Imam Mujahid keluar.
“Menanggapi mundurnya Imam mujahid Pertama saya terharu. Satu-satunya di Ponorogo berani melakukan hal yang luar biasa,” ujar Sugiri Sancoko.
Baca juga: Viral SMPN 1 Ponorogo Tarik Sumbangan ke Siswa Rp1,7 Juta untuk Beli Mobil, Dinkes: Pikir Ulang
Dia mengatakan Imam Mujahid ini memberi contoh. Padahal, dia sendiri belum mengkaji apapun perihal viralnya kejadian SMPN 1 Ponorogo yang menarik sumbangan kepada siswa.
“Beliau arif, bijaksana dan mundur. Perkara nanti kami loloskan atau tidak kami lihat (kami kaji). Menjadi pembelajaran bersama semua orang yang jelas,” kata Kang Giri.