Hasil Autopsi DSA, Wanita Korban Penganiayaan Anak Anggota DPR, Memar hingga Patah Tulang Iga
Tim forensik RSUD dr Soetomo mengungkap hasil autopsi terhadap jenazah DSA (29), korban penganiayaan anak anggota DPR.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - DSA (29), wanita asal Sukabumi, Jawa Barat, tewas usai diduga dianiaya kekasihnya, Gregorius Ronald Tannur (31), di Mall Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (4/10/2023).
Ronald yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka diketahui merupakan putra dari anggota DPR RI fraksi PKB, Edward Tannur.
Tim forensik RSUD dr Soetomo mengungkap hasil autopsi terhadap jenazah DSA (29).
Dari hasil autopsi, ditemukan banyak luka pada tubuh jenazah.
Luka ditemukan di bagian kepala sisi belakang, dada, hingga punggung DSA.
Baca juga: Wanita di Surabaya Tewas Dianiaya, Korban Dipukul dengan Botol Miras dan Dimasukkan Bagasi Mobil
"Pada pemeriksaan luar, kami temukan luka memar pada kepala sisi belakang, kemudian pada leher kanan-kiri."
"Pada anggota gerak atas, pada dada bagian kanan dan tengah, kemudian pada perut kiri bawah pada lutut kanan, tungkai kaki atas atau paha, kemudian pada punggung kanan."
"Dan ditemukan luka lecet pada anggota gerak atas," kata dr Reny, tim forensik RSUD dr Soetomo, Jumat (6/10/2023) dikutip dari youTube KompasTV.
Selain itu, tim forensik juga menemukan pendarahan organ dalam, patah tulang hingga memar.
"Kami temukan resapan darah pada otot leher kulit kanan-kiri, patah tulang pada tulang iga 2 sampai 5, ada luka memar pada organ paru dan luka pada organ hati," ujarnya.
Pengacara keluarga DSA, Dimas Yemahura, menyebut kejadian bermula ketika korban, Ronald dan teman-temannya karaoke di sebuah diskotik di Jalan Mayjend Jonosewojo, Surabaya, Selasa (3/10/2023) malam.
Namun saat dalam kondisi mabuk, DSA dan Ronald tiba-tiba terlibat percekcokan hingga berujung tindakan kekerasan.
Menurut Dimas, kala itu korban sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.
"Saudara GRT malah memvideo Mbak DSA yang tergeletak di halaman basement, dan mengatakan dia (terduga pelaku) enggak tahu kenapa tergeletak," ujar Dimas, Kamis (5/10/2023), dikutip dari Kompas.com.