Puluhan Hektare Sawah di Padang Panjang Diserang Tikus, Dispangtan: Sejak Awal Tahun
Akibatnya, produksi padi sampai September hanya 6.696 ton. Turun sebesar 13,72 persen dengan produktivitas 7,24 ton/ha.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Puluhan hektare sawah di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat diserang hama tikus.
Serangan hama tikus tersebut disebut sejak awal tahun.
Hal tersebut membuat produksi beras menurun.
Berdasarkan Data Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Padang Panjang, 28,8 hektare lahan sawah diserang tikus sejak awal tahun 2023 yang merupakan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Akibatnya, produksi padi sampai September hanya 6.696 ton. Turun sebesar 13,72 persen dengan produktivitas 7,24 ton/ha.
Malahan di awal Oktober, penurunan produktivitas mencapai 4,51 ton/ha. Perbandingannya pada 2022, produksi padi sampai kondisi bulan September ialah 8.068 ton dengan angka produktivitas 8,25 ton/ha.
Baca juga: Basmi Hama Tanaman, Crivisaya Ganjar Beri Penyuluhan Petani di Lampung Tengah
Merespons itu, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran, secara simbolis serahkan bantuan racun pembasmi tikus kepada beberapa kelompok tani.
Bantuan diserahkan pada acara Sosialisasi Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Hama Tikus dan Launching Gerakan Edukasi Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (Genius) di Aula Pondok Disain Senja Kenangan, Jumat (6/10/2023).
Fadly Amran menyampaikan, serangan hama tikus ini mirip dengan Covid-19. Tidak bisa ditangani secara individu, harus dilaksanakan secara terpadu dan bersama-sama.
“Atas nama pimpinan daerah saya mengapresiasi pelaksanaan Sosialisasi Gerakan Pengendalian Hama Tikus. Harapannya pengendalian hama tikus dapat diatasi secara bersama-sama oleh petugas dan petani. Sehingga tidak mengganggu produktivitas kita yang sudah bagus,” ujarnya dilansir dari Kominfo Padang Panjang, Sabtu (7/10/2023).
Terkait kegiatan sosialisasi, Fadly berpesan agar diikuti secara serius, bukan sekadar tatap muka, tetapi juga sebuah panggilan untuk bertindak.
“Petugas dan petani agar dapat menggali pengetahuan dari para pakar. Pahami metode-metode terkini dalam pengendalian hama tikus, dan segera terapkan untuk mengatasi serangan yang sedang terjadi. Dengan pendekatan inklusif, kita dapat mencapai hasil yang lebih signifikan dan berkelanjutan dalam pengendalian hama tikus ini,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dispangtan, Ade Nafrita Anas, M.P mengatakan, salah satu program yang bisa dilaksanakan terhadap serangan hama tikus yakni dengan sosialisasi dan pemberian bantuan racun tikus kepada kelompok tani yang sawahnya terdampak.
Sumber anggaran berasal dari Biaya Tidak Terduga (BTT) Kota Padang Panjang.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (Genius).
Kegiatan ini bertujuan untuk penanganan rawan pangan dan gizi dan mendukung kualitas sumberdaya manusia.
Kegiatan dilaksanakan untuk wilayah prioritas 3 yaitu SD N 10 Padang Panjang Timur (PPT), SD N 11 PPT, SD N 12 PPT. Berupa pemberian pangan kudapan berprotein tinggi kepada anak sekolah selama 20 kali pemberian. Kegiatan ini juga didampingi oleh AIPGI (Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia), Dr. Frima Elda, MKM.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul 28 Hektare Sawah di Padang Panjang Diserang Hama Tikus, Produksi Padi turun