Dukung Anies dan Muhaimin, Gandeng Caleg Lakukan Pendekatan ke Akar Rumput di Jabar
Selain itu, SKI juga menggandeng caleg-caleg koalisi pengusung AMIN untuk bersama-sama menghadiri pengajian di pesantren dan bertemu dengan masyarakat
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAWA BARAT - Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Jawa Barat mendapatkan dukungan luas dari kalangan pesantren.
Pesantren-pesantren di Jawa Barat banyak yang menyatakan dukungannya pada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Menurut Wasekjen SKI Solihin Nurodin, saat ini banyak pesantren bersama organisasi pendukung Anies melakukan pendekatan ke akar rumput untuk mensosialisasikan pasangan ini.
“Bahkan majelis pengajian pesantren jadwalnya diganti hari Rabu malam, agar selaras dengan kegiatan musyawarah Reboan bersama warga setempat. Kami melakukan diskusi membahas persoalan setempat dan strategi pemenangan,” katanya kepada wartawan, Rabu (11/10/2023)
Selain itu, SKI juga menggandeng caleg-caleg koalisi pengusung AMIN untuk bersama-sama menghadiri pengajian di pesantren dan bertemu dengan masyarakat.
“Dengan begitu tidak ada sekat antara kami, pesantren dan warga setempat. Toh semuanya bekerja untuk perubahan Indonesia yang lebih baik,” paparnya.
Solihin menambahkan, salah satu agenda yang tengah berjalan adalah menggandeng perajin-perajin bambu untuk membuat kentongan bambu yang akan ditempatkan di seluruh desa sepanjang Jabar Selatan.
“Fungsinya banyak, diantaranya akan dibunyikan sebagai tanda dimulainya musyawarah Reboan setiap Rabu malam dan juga mendukung produksi para perajin bambu yang saat ini terpinggirkan oleh gerak laju zaman,” sambung Solihin.
Dia mengatakan banyak masyarakat desa yang menyambut baik kegiatan musyawarah Reboan, karena menurutnya kegiatan ini mempererat ikatan antar warga. Dan juga membuat warga dapat mengidentifikasi kebutuhan bersama dan persoalan di sekitarnya.
Baca juga: Survei Terbaru Poltracking: Anies Menang Tipis Jika Head to Head Lawan Ganjar di Jawa Barat
“Dan di musyawarah Reboan, secara bersama-sama mencari jalan keluar atas persoalan bersama yang dialami masyarakat, setelah kegiatan pengajian mingguan. Ini juga bagian dari pelestarian identitas nusantara, yakni gotong royong dan bermusyawarah. Kita kembalikan demokrasi ke tangan rakyat,” tandas Solihin.