Edward Tannur Akui Ronald Tannur Punya Kebiasaan Mabuk, Kini Aniaya Pacar hingga Tewas
Politikus PKB, Edward Tannur menyampaikan permohonan maaf terkait aksi anaknya, Gregorius Ronal Tannnur yang menganiaya DSA hingga tewas.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Edward Tannur, ayah tersangka Ronald Tannur (31), buka suara soal kasus penganiayaan berujung pembunuhan yang membelit anaknya.
Edward Tanur menyatakan permohonan maaf atas perbuatan anaknya, Gregorius Ronald Tanur alias GRT (31) yang menganiaya DSA hingga tewas.
Politikus PKB itu mengaku tidak menyangkan GRT tega melakukan perbuatan keji tersebut.
Mengutip dari SURYA.co.id, Edward Tannur mengungkap sifat sehari-hari GRT ketika di rumah.
Alih-alih melakukan penganiayaan, GRT disebutnya merupakan sosok pendiam dan sopan.
Baca juga: Ronald Tannur Aniaya Pacar hingga Tewas di Surabaya, Edward Tannur Mengaku Tak Mengenal Korban
Baca juga: Populer Regional: Viral Wabup Blora Bagi-bagi Uang Gepokan - 3 Polisi akan Dilaporkan Kasus Ronald
Bahkan, Edward juga menyebut GRT kerap melayani orangtua dengan baik.
Karena itulah, Edward Tannur mengaku kaget saat mengetahui kasus penganiayaan yang membelit anaknya.
"Tapi kok bisa jadi seperti itu, saya kok kaget. Kenapa ini. Kerasukan setan atau apa ini, sampai terjadi seperti ini. Saya enggak tahu. Saya tidak ada di tempat," ucap Edward, Selasa (10/10/2023).
Edward pertama kali mengetahui kasus yang membeli GRT seusai dihubungi istrinya.
Kala itu, rasa kaget, sedih, serta sakit hati bercampur di benak Edward.
Politikus PKB itu pun mengaku tidak mengenal sosok DSA yang dikabarkan sudah 5 bulan menjalani asmara dan tinggal bersama GRT.
Selama ini, Edward mengaku tidak pernah ikut campur dalam urusan asmara putranya.
"Jadi saya bilang kalau kamu memang merasa sudah dewasa, ya carilah pendamping hidupmu. Saya selalu nasehati itu. Saya enggak mau paksa anak-anak," ujar Edward.
Terkait kebiasaan anaknya minum minuman keras, Edward tidak menampiknya.
Baca juga: Kabar Terbaru Ronald Tannur, Anak Anggota DPR yang Bunuh Pacar, Tertunduk Lesu saat Rekonstruksi