Cerita Pilu Bayi Anak Bos Rosok di Klaten, Nangis di Samping Jasad Ibu-Bapaknya yang Berpelukan
Berikut cerita pilu bayi anak bos rosok di Kabupaten Klaten. Menangis di samping jasad ibu-bapaknya yang meninggal dalam posisi berpelukan.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Cerita pilu menimpa seorang bayi di Dukuh/Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Ia menangis di samping jasad ibu-bapaknya yang meninggal dalam kondisi berpelukan.
Adapun identitas suami istri ini adalah Y (37) dan IDP (39).
Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh keduanya.
Dugaan sementara Y dan IDP meninggal dunia karena sakit yang diderita.
Berikut cerita lengkap pasutri ditemukan meninggal berpelukan di Klaten dirangkum dari TribunSolo.com, Jumat (12/10/2023):
Baca juga: Pelaku Pencurian di Klaten Terekam CCTV, Diduga Sekap Lansia Pemilik Rumah, Uang Rp18 Juta Raib
Kronologi kejadian
Cerita pilu mulai terungkap saat Abdul ayah dari IDP sengaja datang ke rumah keduanya untuk berkunjung.
Saksi mata datang pada Rabu (11/10/2023) sekira pukul 08.00 WIB.
Saat masuk ke dalam rumah, Abdul disambut dengan suara tangisan bayi.
Ia kemudian mencari sumber suara yang berada di ruang tengah rumah tersebut.
Abdul melihat cucunya berumur 4 bulan menangis di samping Y dan IDP dalam kondisi berpelukan di atas kasur.
Setelah dicek, ternyata pasturi ini sudah tidak bernyawa.
Kepala Desa Tegalrejo, Poniman membenarkan, dua warganya meninggal dalam waktu bersamaan.
Ia mendapatkan informasi, IDP sempat terlihat oleh para tetangga.
"Informasinya si istri sempat beraktivitas menjemur, dan sudah menyiapkan sarapan pagi," jelasnya.
Baca juga: Viral Ibu di Klaten Goreng Telur di Bawah Sinar Matahari, Butuh Waktu hingga 3 Jam
Polisi turun tangan
Kapolres Klaten, AKBP Warsono menjelaskan, keluarga tidak berkenan jasad Y dan IDP diautopsi.
Meskipun demikian, pihaknya tetap melakukan pendalaman terkait kematian pasutri ini.
"Kita tetap lakukan pendalaman, kita mengambil sampel makanan dan minuman di lokasi," katanya.
Warsono melanjutkan, sampel tersebut akan dibawa ke Laboratorium Forensik.
Nantinya berdasarkan hasil uji polisi akan memutuskan menindak lanjuti atau menutup kasus.
"Bila ada indikasi ada racun atau bahan berbahaya bisa menjadi acuan (penyelidikan) selanjutnya, dan ini membutuhkan waktu pastinya," urai Warsono.
Warsono menambahkan, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari keluarga Y dan IDP.
Hasilnya diketahui Y memiliki riwayat sakit asma, sedangkan IDP punya riwayat sakit hipertensi.
Baca juga: Waspada LGBT di Kalangan Pelajar, KPA Klaten Minta Guru BK Cek HP Siswa
Sosok Y dan IDP
Pasutri yang meninggal dalam posisi berpelukan ternyata dikenal sebagai bos rosok atau barang bekas.
Tokoh setempat, Jafar Rodhi menyebut, ada tiga pengusaha rosok yang besar seantero Tegalrejo, salah satunya Y dan IDP.
Menurut Jafar, perputaran uang usaha rosok bisa mencapai miliaran rupiah.
"Usaha di sini itu seperti api, melibatkan uang miliaran," katanya.
Sementara di mata tetangga maupun kolega, Y dan IDP dikenal baik serta ringan tangan.
Keduanya kerap membantu orang yang lagi membutuhkan maupun kesusahan.
Hampir tak pernah ada penolakan dari pasutri ini untuk membantu.
"Belum pernah Y mendengar temannya mengeluh, tidak bisa membantu itu tidak pernah," tambah Jafar.
Jafar menyebut, Y dan IDP merupakan pasangan romantis.
Y dikenal sebagai pria yang penuh cinta dan dan bertanggung jawab kepada istri serta keluarga.
Kini, jenazah pasutri telah dimakamkan di lokasi yang berbeda pada Rabu (11/10/2023).
Y dimakamkan di Desa Kurung sesuai dengan permintaan keluarganya. Sementara IDP di Desa Tegalrejo.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSolo.com/Tri Widodo/Zharfan Muhana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.