Bentrokan di Magelang Akibatkan Kerusakan, Polres hingga Pemkab Lakukan Pendataan dan Penyelidikan
Inilah kabar terbaru soal bentrokan yang terjadi di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (15/10/2023)
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
Pemilik salah satu rumah, Salis Nur Afida mengatakan bahwa ia tak tahu banyak soal kejadian tersebut.
"Sesaat sebelum saya berangkat masih aman, itu sekitar pukul 10.00 atau 11.00. Kemudian saya tahu kalau ada konvoi. Terus suami saya menceritakan ada kejadian rusuh di samping rumah lewat CCTV, itu sekitar pukul 15.00. Suami saya tidak berani keluar, lebih baik di dalam lebih aman," ungkap Salis saat ditemui wartawan di kediamannya, Senin (16/10/2023).
Tak hanya kaca saja yang pecah, vas bunga dari batu juga pecah lantaran digunakan massa untuk saling lempar.
"Vas bunga batu, mereka (perusuh) lempar, jadi ikut rusak," ujarnya.
Ia juga menuturkan, motor warga yang terparkir di samping rumah ikut rusak.
"Tapi kalau motor warga yang di samping rumah itu rusak, cukup banyak. Saya kurang tahu apa sebabnya tapi katanya yang rusuh sampai masuk gang sini," jelas dia.
Baca juga: Bupati Magelang Hari Ini Akan Mediasi Dua Kubu yang Bentrok di Jalan Raya Muntilan
Kronologi Versi Polisi
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Steganus Satake Bayu Setianto mengatakan, bentrok yang pecah di Muntilan, Magelang bermula dari gesekan di batikan Pabelan, Kecamatan Mungkid sekira pukul 15.20 WIB.
Mengutip Kompas.com, mulanya salah satu massa pulang ke arah Yogyakarta.
Sesampainya di Batikan Pabelan, kelompok tersebut bergesekan dengan kelompok lain.
"Dari kelompok di Batikan Pabelan ada yang luka terkena lemparan batu. Korban diduga bernama Eri yang merupakan warga Pabelan Mungkid, kemudian massa yang hendak pulang ke Yogyakarta melanjutkan perjalanan," jelas Stefanus.
Namun, sesampainya di Muntilan, massa yang hendak ke Jogja tersebut dihadang lalu terjadilah aksi pelemparan batu.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJogja.com, Taufiq Syarifudin)(Kompas.com, Yefta Christopherus Asia Sanjaya)