Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: Tewasnya Aktivis Kemanusiaan di Garut - Viral Kampung Mati di Cepoko Semarang

Berikut berita populer regional mulai kasus tewasnya aktivis kemanusiaan di Garut hingga viralnya kampung mati di Cepoko Semarang.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in Populer Regional: Tewasnya Aktivis Kemanusiaan di Garut - Viral Kampung Mati di Cepoko Semarang
Kolase Tribunnews.com
Berikut berita populer regional mulai kasus tewasnya aktivis kemanusiaan di Garut hingga viralnya kampung mati di Cepoko Semarang. 

Sementara kejadian itu direkam oleh terduga pelaku berinisial FDM dan berakhir viral di media sosial.

Dikutip dari TribunMedan.com, FDM merupakan anak aparat kepolisian.

Meski aksi bullying itu dilakukan di sekolah, tidak ada satu pun orang yang menolong korban.

Orang tua korban, W, mengaku tidak terima anaknya diperlakukan buruk oleh terduga pelaku. 

Setelah video itu viral, W menyebut perwakilan sekolah dan terduga pelaku berserta orangtua telah menemuinya untuk meminta maaf.

"Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap anak saya (korban)," ucap W, Minggu (15/10/2023).

W tidak habis pikir, para remaja tersebut tega melakukan perundungan terhadap anaknya.

BERITA REKOMENDASI

Baca selengkapnya.

3. Pria yang Hamili Anak Kandungnya Diburu Polisi, Kasus Terungkap Setelah Korban Cerita pada Ibunya

Ilustrasi - Polsek Wahai kini memburu R, warga Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, pelaku rudapaksa anak kandungnya hingga korban hamil.
Ilustrasi - Polsek Wahai kini memburu R, warga Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, pelaku rudapaksa anak kandungnya hingga korban hamil. (Kolase Tribunnews.com)

Polsek Wahai kini memburu R, warga Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, pelaku rudapaksa anak kandungnya hingga korban hamil.

Pelaku R melakukan aksi rudapaksa terhadap anak kandungnya sendiri selama bertahun-tahun sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Pelaku mengancam tak akan membayar uang sekolah korban jika tak menuruti kemauannya.

"Iya korban sudah lama dicabuli bapaknya," kata Kapolsek Wahai, Kompol Tomi, Senin (16/10/2023).


"Pelaku mengancam apabila memberitahu orang lain maka pelaku akan menyakiti korban dan tidak lagi membiayai sekolah korban," ujarnya.

Aksi bejat ayah kandung itu terbongkar setelah korban diketahui hamil.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas