Rombongan Daulat Budaya Nusantara Kunjungi Candi Angin dan Puncak Songolikur di Jepara
Rombongan yang dipimpin oleh Teguh Haryono dan Gus Benny Zakaria sebagai Pengasuh Pondok Alam Adat Budaya Nusantara Mahapatih Narotama
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
Diantaranya adalah makam Sunan Nyamplungan dan Sayyid Abdullah Sunan Legon Kluwak. Pulau Karimun Jawa dipilih lantaran posisinya yang penting dalam sejarah peradaban nusantara.
Karimunjawa ini pulau yang sangat penting dalam konteks sejarah peradaban nusantara, sebab pulau ini menjadi wilayah singgah sebelum koloni India masuk ke Jawa mendirikan kerajaan-merajaan bercorak Hindu dan Budha (Kalingga).
Baca juga: FIB UI Gelar Pelatihan Wisata di Situs Cagar Budaya Liyangan Temanggung
"Juga tempat ampiran Syech Subakir yang membawa koloni Arab sebelum menyebarkan Islam ke Jawa. Dan juga menjadi Crimon Jawa State atau pulau tempat buangan (penjara) penjahat/ bajak laut saat Carel Rudolph von Michalofski memerintah menjadi Asisten Residen Belanda selama 20 tahun antara 1818–1838 di Pulau Karimunjawa,” kata Kiai Paox Iben, pengasuh Pesantren Kebudayaan Ndalem Wongsorogo yang juga menjadi peneliti budaya nusantara.
Untuk diketahui, agenda Daulat Budaya Nusantara ini dibuat agar bangsa Indonesia terhindar dari bala atau malapetaka yang sedang terjadi di dunia.
Fenomena El Nino atau musim kemarau yang masih akan berlangsung panjang serta perang Rusia Ukraina dan konflik Hamas Israel, membuat dunia memang tidak dalam kondisi baik-baik saja.
Menurut Teguh Haryono, pertahanan terbaik bangsa Indonesia adalah kebudayaannya.
Karena itu, Daulat Kebudayaan Nusantara ini diselenggarakan sebagai bagian dari Ruwatan (memperbaiki kondisi) kebudayaan yang terkoyak seperti semangat gotong royong yang diwariskan leluhur.
"Ruwatan ini akan dilakukan oleh Sujiwo Tejo dengan menggelar Wayangan dan Festival Pasar Rakyat sebagai bentuk Daulat Budaya Nusantara. Meskipun tidak semua Ruwatan dalam bentuk Wayangan, kita bersama Mbah Tejo juga akan ikuti ritual adat masyarakat setempat yang
menjadi titik ruwatan,” ujar Teguh Haryono yang juga menjadi Doktor Ilmu Pertahanan dari Universitas Pertahanan.
Rencananya, rombongan Daulat Budaya Nusantara akan mengadakan Ruwatan Nusantara di sembilan lokasi di seluruh wilayah Indonesia. Lokasi tersebut antara lain Kediri Jawa Timur, Jepara Jawa Tengah, Purwakarta Jawa Barat, Anambas Kepulauan Riau, Alor Nusa Tenggara
Timur, Pidie Aceh, Nusantara Kalimantan Timur, Ternate Maluku dan Jayapura Papua.