Josi Putri Cahyani Pelajar WNI Korban Pembunuhan di Jepang Sudah Dimakamkan di Padang Pariaman
Meski jenazah Josi sudah dipulangkan proses hukum akan terus berlanjut, kepolisian Jepang masih melakukan penyelidikan atas dugaan pembunuhan.
Editor: Theresia Felisiani
"Kalau dilanggar mereka diancam untuk dideportasi kembali ke Indonesia," kata ibunya.
Sejak keberangkatan ke Jepang, terhitung Josi sudah memasuki bulan keempat menuntut ilmu di sana.
Pada Kamis (17/8/2023), Josi menyebut bahwa ia akan libur sekolah dan bekerja selama satu bulan ke depan.
"Itu komunikasi terakhir kami dengan Josi sebelum akhirnya ia ditemukan meninggal," jelasnya.
Sosok Warga Negara Indonesia (WNI) asal Padang Pariaman yang meninggal di Jepang, merupakan anak sulung yang cerdas dan mandiri.
WNI bernama Josi Putri Cahyani itu, lahir Februari 2001, sedangkan di KTP Februari 2000.
Usia itu dimanipulasi lantaran Josi sejak usia 5 tahun sudah mumpuni untuk duduk di bangku sekolah dasar, tapi usianya belum cukup.
Ibu Josi, Dasmawati (40) mengatakan sejak kecil Josi sudah memiliki tingkat kecerdasan lebih dari teman sebayanya.
"Josi sekolahnya di Korong Lancang Nagari III Koto Aur Malintang Selatan," jelasnya.
Tamat SD, Josi melanjutkan sekolah ke SMPN 1 Sungai Geringging dan SMA di sekolah pelayaran Batang Anai.
Hingga tamat SMA, Dasmawati mengaku Josi selalu mendapat nilai yang bagus dan termasuk murid berprestasi.
Hal itu juga terlihat setelah tamat SMA, ia berhasil memperoleh beasiswa untuk sekolah bahasa di Jepang.
"Josi kalau untuk belajar sangat antusias makanya kami selalu mendukungnya," jelas ibunya.
Selain cerdas Josi juga sosok yang mandiri, anak pertama dari dua bersaudara itu, sejak kelas 5 SD sudah tinggal bersama neneknya.